Facebook Terancam Denda Milyaran Dolar Usai Adanya Laporan Kebocoran Data 5 Juta Pengguna

- 19 Oktober 2020, 19:22 WIB
Facebook
Facebook /pixabay.com

DENPASARUPDATE.COM - Facebook dalam beberapa tahun terakhir begitu digandrungi dengan pengguna yang tersebar di seluruh dunia.

Namun tidak selalu berjalan mulus, kini Facebook terancam denda Milyaran Dolar AS atas laporan kebocoran data pengguna dalam salah satu jaringan bisnisnya yakni Instagram.

Kebocoran data tersebut disinyalir berasal dari kebijakan pada fitur bisnis yang membebaskan pengguna lain mengakses nomor telepon serta email pengguna Instagram.

Baca Juga: Jika Tidak Memenuhi Syarat, Menaker Ida Fauziah Minta BSU Dikembalikan

Laporan The Telegraph mengungkapkan bulan September lalu Irlandia Data Protection Commissioner's (DPC) meluncurkan dua penyelidikan atas kekhawatiran anak di bawah 18 tahun berisiko diretas oleh hacker.

Sebagaimana dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul berita 5 Juta Data Privasi Nomor HP dan email Bocor, Instagram Terancam Denda Miliaran Dolar.

Aplikasi milik Facebook itu memungkinkan pengguna untuk mengubah akun Instagram pribadi mereka menjadi akun yang dirancang untuk bisnis, yang memberikan statistik tentang seberapa populer postingan dan foto pengguna.

Masalah muncul karena hingga saat ini peralihan ke satu akun berarti detail kontak mereka dapat dilihat oleh publik.

“Tidak ada pemeriksaan untuk melihat apakah akun tersebut benar-benar menjalankan bisnis dan meskipun Instagram memiliki usia minimum 13 tahun, lebih dari satu dari lima anak berusia antara 8 hingga 12 tahun di Inggris menggunakannya," kata Ofcom, regulator telekomunikasi Inggris.

David Stier, seorang ilmuwan data Amerika Serikat yang pertama kali menemukan celah tersebut, memperkirakan bahwa sebanyak lima juta anak memiliki detail pribadi yang bocor dengan cara tersebut dan keluhannya kini itu memicu penyelidikan.

Baca Juga: Blackpink Blak-Blakan Nama Asli, Jennie Sedikit Iri dengan Rekan-Rekannya

"DPC telah secara aktif memantau keluhan yang diterima dari individu di area ini dan telah mengidentifikasi potensi masalah terkait dengan pemrosesan data pribadi anak-anak di Instagram yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Graham Doyle, wakil komisaris di DPC.

Stier mengatakan Instagram memiliki kesadaran keselamatan yang sangat rendah kepada penggunanya.

Instagram sejak saat itu mengubah akun bisnis sehingga pengguna harus memilih untuk mengungkapkan detail kontak mereka.

Juru bicara Facebook mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan DPC terkait masalah tersebut.

"Kami berhubungan dekat dengan IDPC dan kami bekerja sama dengan pertanyaan mereka," kata juru bicara Facebook.*** (Ari Nursanti/Pikiran Rakyat)

 

Editor: M Hari Balo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah