Bermarkas di Singapura, Zoom Buka Pusat Data Pertama di Asia Tenggara

- 20 Agustus 2020, 11:01 WIB
Pusat zoom
Pusat zoom /Businessinsider.com/

DENPASARUPDATE.COM - Zoom Video Communications membuka pusat data baru yang pertama di Asia Tenggara, pada Selasa 18 Agustus 2020.

Adalah Singapura yang menjadi menjadi pusat data baru di Asia Tenggara.

Dikutip dari Reuters, secara global Zoom memiliki pusat data di 18 lokasi di seluruh dunia, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1442 H Yang Cocok Kamu Bagikan di Medsos

"Kami berencana untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan asal Singapura, termasuk insinyur dan staf penjualan," ujar Abe Smith, Kepala Internasional Zoom.

Seperti diketahui, pengunaan konferensi video secara daring semakin melonjak sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.

Namun, sayangnya Zoom juga telah mendapat kecamanan dunia akibat masalah lemahnya privasi dan keamanan atau yang kemudian dikenal sebagai serangan zoombombing.

Baca Juga: Workshop Komunitas Gudang Kreasi Sukses Digelar, Ditutup Dengan Konser Musik D'Yash Souling

Peneliti keamanan tahun ini menemukan bahwa Zoom mengubah rute beberapa panggilan melalui servernya di Cina, bahkan jika panggilan tersebut dilakukan di luar Cina.

Zoom mengatakan bahwa itu dilakukannya dalam keadaan sangat terbatas dan telah mengambil pusat data di daratan Cina dari daftar cadangan yang disetujui untuk pengguna di luar Cina.

Smith mengatakan ada kenaikan pengguna layanan gratis sebanyak 65 kali lipat di Singapura, sementara pelanggan berbayar naik tiga kali lipat sejak Januari.

Baca Juga: Habiskan Liburan Panjang, Kubu Bakas Tawarkan Kuliner Khas Klungkung dan Pemandangan Hamparan Sawah

Sejak Maret lalu, sekitar 400 sekolah di Singapura menggunakan platform Zoom.

Singapura sempat melarang guru menggunakan Zoom karena peristiwa muncul gambar pornografi saat sedang belajar online karena karantina wilayah saat pandemi virus corona.

Beberapa waktu sebelumnya, sejumlah peneliti keamanan siber menemukan Zoom menyalurkan, reroute, beberapa panggilan ke server di China, meski pun panggilan tersebut berasal dari luar China.

Menyikapi hal tersebut, Zoom menyatakan peristiwa ini terjadi "dalam jumlah yang amat sangat terbatas. Mereka kemudian menarik pusat data di China dari daftar back-up untuk pengguna di luar China.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x