DENPASARUPDATE.COM – Janji menciptakan problem sampah menjadi zero waste oleh PT Reciki Solusi Indonesia yang mendesain Teknologi Sampah Tangung Jawabku (Samtaku) Jimbaran, dinilai gagal.
Pasalnya, teknologi pengolahan sampah yang berbasis zero waste to landfill (sampah habis diolah) tetap terjadi penumpukan sampah di lokasi. Itu artinya, sampah yang menggunung di TPA tak terkelola dengan baik.
Fakta di lapangan menunjukkan mesin Samtaku tak dijalankan dengan baik sehingga tetap menebar bau busuk di sekitar lokasi yang dikelauhkan masyarakat.
"Sudah beberapa bulan terakhir kami mencium bau sampah dari lokasi itu. Masyarakat di sekitar juga sering mengeluh hanya kami tidak berani sampaikan, takut karena ada warga dan saudara juga kerja di situ. Nggak enak," kata dua pemilik Kafe RTK dan GG yang meminta identitasnya tak disebutkan, Jumat 8 Juli 2022.
Selain itu ada warga negara asing yang mengeluhkan karena bau sampah yang terbakar dari lokasi TPST Samtaku Jimbaran.
"Memang bau sampah organik sudah mulai berkurang setelah komplin. Justru saat ini muncul bau sampah seperti terbakar. Dan baunya cukup menggangu," keluh warga asing yang diwawancara media ini dengan bahasa Indonesia yang belum lancar.
Informasi dari lapangan menyebutkan, sebetulnya kondisi teknologinya sudah tidak berjalan dengan baik setelah peresmian oleh Menko Marinvest, Luhut Binsar Panjaitan didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster dan Bupati Badung, Giri Prasta dan sejumlah pejabat bulan September 2021.
Sebelum dan sesudah peresmian memang teknologinya masih dalam taraf uji coba. Nah, setelah dua tiga bulan, teknologi mesinnya gagal beroperasi sehingga pengolahan sampah tidak tuntas dan menumpuk di lokasi.
Gawatnya, sampah yang menumpuk di Samtaku Jimbaran bahkan diangkut keluar lagi untuk dibuang ke TPA Suwung seperti terpantau media Sabtu, 9 Juli 2022) pukul 6.30 Wita satu unit truk sampah keluar dari Samtaku Jimbaran menuju TPA Suwung.
Diduga pihak pengelola melakukan ingkar janji dalam pengolahan sampah di Samtaku Jimbaran. Dan beredar kabar saat ini, PT Reciki Solusi Indonesia ikut tender pengolahan sampah di Kota Denpasar.
Pemerintah Kota Denpasar diminta agar lebih selektif dalam menentukan penyedia teknologi sehingga pengolahan sampah dapat terkelolah dengan baik dan tidak berdampak pada lingkungan sekitar.
Sekadar untuk diketahui PT Reciki juga mendesain teknologi yang sama di TPST Mengwi, Badung untuk pengelolaan sampah kurang lebih 300 ton per hari.
Baca Juga: Training Guys Stumble Guys, Versi Baru Jangan Langsung Download Ini Kelemahannya
Namun fakta lapangan terpantau sampai batas waktu (time line) yang mestinya Bulan Juni 2022 sudah operasional, sampai saat ini belum juga beroperasional. Banyak pihak mendesak agar pemerintah melakukan investigasi untuk memastikan skema pengelolaan sampah dengan teknologi Samtaku tersebut. ***