"Sebenarnya, kami mengajukan anggaran tahun ini sebesar Rp6 Miliar. Namun, kami optimis bisa meraih hasil positif nantinya," tambahnya.
Ia juga menambahkan jika sudah mengajukan tambahan anggaran di RAPBD Perubahan. Namun tetap buntu. Alhasil, dana tetap Rp2 Miliar saja yang didapatkan.
"Memang kebutuhan idealnya itu 6 miliar selama setahun, namun untuk tahun ini hanya Rp2 miliar saja," terangnya.
Meskipun sumber dana sangat minim, tapi NPCI Bali berkeyakinan bahwa akan meningkatkan perolehan medali, utamanya emas.
Sesuai dengan tema kita dengan target Go For Gold. Namun, dia juga tidak menutup kemungkinan untuk mencoba mendapatkan pendanaan CSR dari beberapa BUMN atau pihak lainnya, sehingga persiapan bisa lebih matang.
Dharmajaya pun berharap atlet yang dikirim pada ajang bergengsi itu tidak patah arang dan terus berjuang untuk mengharumkan nama Bali.
"Operasional tahunan tidak terlalu besar. Saat ini fokus Peparnas saja. Kejurprov tahun ini tidak ada. Maka dengan anggaran itu, dioptimasi ke Peparnas saja," ucapnya.
Perlu diketahui, 38 atlet tersebut akan terbagi di beberapa cabor seperti angkar Berta dan atletik yang menjadi andalan. Lalu catur, judo, renang, dan tenis meja. ***