DENPASARUPDATE.COM – Laga kontroversial antara PSIS Semarang vs Barito Putera pada 6 Agustus 2022 lalu akhirnya mendapat tanggapan dari PSSI.
Pasalnya, pada pertandingan tersebut, Musthofa Umarella yang memimpin laga PSIS Semarang vs Barito Putera tersebut dinilai banyak membuat keputusan kontroversial.
Pada laga laga PSIS vs Barito Putera yang digelar di Stadion Jatidiri Semarang tersebut, wasit Musthofa Umarella sempat memberikan ‘hadiah’ penalti kontroversial kepada Laskar Mahesa Jenar.
Baca Juga: Laga Barito Putera vs PSM Makassar di Liga 1 Ditunda, Dejan Antonic: Kami Ada Masalah Sedikit
Ketika itu, wasit Musthofa Umarella memberikan ‘hadiah’ penalti ke PSIS Semarang usai striker Taisei Marukawa jatuh di kotak terlarang Barito Putera.
Padahal, jika dilihat dari tayangan ulang, Taisei Marukawa sebenanrnya hanya melakukan simulasi atau diving.
Namun, wasit Musthofa Umarella tetap kukuh menyatakan itu pelanggaran dan membuat PSIS menghasilkan gol.
Pada pertandingan tersebut juga PSIS Semarang akhirnya menang dengan skor tipis 2-1 atas Barito Putera.
Hal ini membuat Komite Wasit PSSI akhirnya melakukan penyelidikam terhadap keputusan-keputusan kontroversial wasit Musthofa Umarella di laga PSIS Semarang vs Barito Putera.
Hasilnya, Musthofa Umarella dianggap lalai saat memimpin laga PSIS Semarang vs Barito Putera.
Musthofa Umarella pun diganjar sanksi tidak diizinkan memimpin laga Liga 1 2022/23 selama sepuluh pekan ke depan. Dia baru bisa kembali memimpin pada pekan ke-13.
Tidak hanya Musthofa Umarella, Komite Wasit juga menjatuhkan hukuman kepada additional assistant referee (AAR) 2, Darma Santoso, yang juga terlibat dalam laga PSIS vs Barito Putera.
Baca Juga: Link Download Sakura School Simulator Versi Terbaru dan Cara Main Bagi Pemula
Darma Santoso tidak memberikan informasi kepada wasit Musthofa Umarella bahwa tindakan diving pemain PSIS bukanlah suatu pelanggaran.
"Pada saat wasit menentukan penalti, AAR 2 tidak memberikan informasi kepada wasit utama bahwa itu bukan suatu pelanggaran," demikian keterangan resmi dari Komite Wasit PSSI.
Di sisi lain, Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan hukuman kepada 19 orang perangkat pertandingan yakni wasit, additional assistant referee, dan asisten wasit yang dianggap bermasalah sepanjang pekan pertama hingga kelima Liga 1.
Menariknya, mayoritas dari mereka terkena hukuman saat pertandingan yang dilakoni PSIS Semarang.
Sejumlah orang ini mendapatkan berbagai macam jenis hukuman.
"PSSI berharap seluruh perangkat pertandingan menjalankan tugas sesuai Law of The Game (LOTG). Setiap wasit yang menjalankan tugas dengan baik pasti ada award, namun bila tidak menjalankan tugas dengan baik akan ada pembinaan tanpa tugas" kata Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh.
Baca Juga: Gila, Honda Akan Luncurkan PCX 175 cc, Bikin Yamaha NMAX Makin Gigit Jari
Pria yang juga Ketua Asprov Jawa Timur ini menambahkan bahwa wasit-wasit yang belum pernah mendapatkan pembinaan khusus tanpa tugas agar berhati-hati menjalankan tugas. Ia berharap mereka tetap fokus dan jalan tugas sesuai LOTG.
"Untuk perangkat pertandingan yang sedang menjalani pembinaan khusus tanpa tugas, tentu kami akan memberikan semangat dan akan melakukan meeting menanyakan kesiapan mental serta fisiknya agar ke depannya tidak melakukan kesalahan, " tambahnya.
Komite Wasit direncanakan akan menggelar koordinasi dan evaluasi menyeluruh setiap pekan ke-10 dan kelipatannya kepada seluruh perangkat pertandingan.***