Gubernur Koster Izinkan Suporter Nonton Laga Puncak Bali United Kontra Persik Malah Bumerang, Ini Kata Semeton

- 28 Maret 2022, 22:43 WIB
Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar tampak dari atas.
Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar tampak dari atas. /Bali United/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –Bisa jadi Gubernur Bali I Wayan Koster lupa bahwa gelaran BRI Liga 1 2021/2022 punya regulasi tanpa penonton. Pernyataannya yang yang membuka lebar Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar untuk supporter bahkan secara gratis justru tak disambut semeton saat laga puncak Bali United kontra Persik Kediri, Kamis 31 Maret 2022.

Total ada 15 ribu suporter yang diperbolehkan datang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta. Jumlah tersebut berasal dari 75 persen dari kapasitas Stadion Dipta. Disatu sisi, pernyataan Koster menimbulkan kontroversi. Terutama dari kalangan suporter dan 17 klub penghuni Liga 1 2021/2022 lainnya.

Mengapa?. Pertama, regulasi gelaran Liga 1 disepakati tanpa penonton. Kedua, selama putara kedua Bali United tak boleh menggunakan Stadion Dipta sebagai lapangan laga.

Baca Juga: Peduli Masyarakat Prasejahtera dan Terdampak Covid-19, DPD Asperda Bali Santuni Panti Asuhan Dharma Jati

Suporter mempertanyakan mengapa Bali United diperbolehkan mendatangkan suporter, sedangkan klub lain tidak? Hal tersebut semakin mempertegas kritikan kepada Serdadu Tridatu sebagai "Panitia FC".

Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno langsung bereaksi dengan menyatakan tidak ada suporter yang datang ke stadion. Hal tersebut sesuai dengan regulasi awal Liga 1 musim ini.

Kritikan juga mengalir dari suporter Bali. North Side Boys 12 (NSB12) tidak akan memenuhi tribun utara Stadion Dipta meskipun tiket yang diberikan kepada suporter, tidak dipungut biaya sama sekali menurut pengakuan Koster.

Baca Juga: Penuh Kejutan, Intip Peluang Juara Wakil Badminton Indonesia di Orleans Masters 2022

Menurut mereka, apa yang disampaikan Koster sudah mencederai asas sportifitas. Jika Bali United diperbolehkan mendatangkan suporter, mengapa klub lain tidak bisa? Meskipun suporter datang saat pertandingan pekan terakhir dan sudah tidak ada pengaruh apapun untuk hasil yang didapat seluruh kontestan.

Hal senada disampaikan ketua Semeton Dewata Buldog Ketut Subudi. Pria asal Desa Gitgit, Buleleng ini memiliki pandangan yang sama dengan NSB12. Bahkan sebelum ada keinginan dari Koster, dia sudah menyatakan sikap tegas untuk tidak datang ke stadion.

"Kalau boleh jujur, kami masih mengikuti informasi yang valid dari PT LIB. Mereka masih berkomitmen untuk pertandingan terakhir tanpa penonton. Saya pribadi dan teman-teman tidak mau di akhir kompetisi, keputusan ini mencederai tim lain," ucapnya.

Baca Juga: Dirumorkan Bakal Out dari Persib Bandung, Unggahan Terakhir M. Rashid Jadi Sorotan, Kode?

Karena itu pihaknya menyatakan lebih baik tidak datang ke stadion. Sebab katanya, jika dipaksakan datang, bisa jadi senjata dari tim lain. Hal tersebut semakin menegaskan jika Liga 1 musim ini sebagai Bali Cup seperti yang pihak tertentu mengkritiknya.

“Kami tidak mau ada berita miring tentang Bali United. Kalau Bali United boleh, klub lain harusnya boleh juga dong. Kami tidak mau Bali United dikatakan anak emas PSSI," tambahnya.

Disisi lain CEO Bali United Yabes Tanuri yang diwawancarai di Bali United Cafe kemarin, masih menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada PT LIB sebagai operator Liga 1. "Tergantung pihak Liga Indonesia (PT LIB) ngomong apa. Kami akan ikuti saja," tandasnya singkat.

Baca Juga: Hasil Drawing Lengkap Orleans Masters 2022, Ini Lawan Chico Aura Dwi Wardioyo dan Gregoria Mariska Tanjung

PT LIB langsung bereaksi. Kemarin, mereka mengeluarkan surat dengan nomor 165/LIB-KOM/III/2022 terkait permohonan persetujuan klub BRI Liga 1 2021/2022. Isinya adalah meminta persetujuan dari 17 klub agar pertandingan antara Persik Kediri menghadapi Bali United bisa digelar di Stadion Dipta.

Sebenarnya Bali United sebagai empunya Stadion Dipta, tidak diperkenankan bertanding disana. Mereka hanya diperbolehkan bertanding di Stadion Ngurah Rai dan Stadion Kompyang Sujana. Namun ada alasan lain mengapa Stadion Dipta jadi lokasi pertandingan.

Alasan utamanya selain sudah tidak mempengaruhi hasil di Liga 1 musim ini, ada cukup banyak tamu VIP yang akan hadir saat seremonial penyerahan piala. Dengan kondisi seperti ini, Stadion Ngurah Rai tidak akan cukup menampung. Apalagi Stadion Kompyang Sujana. ***

 

 

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah