Saat Race MotoGP Diperkirakan Hujan, Pemerintah Kerahkan Teknologi Modifikasi Cuaca, Begini Cara Kerjanya

- 19 Maret 2022, 06:54 WIB
Petugas menyiram lintasan dengan lapisan aspal baru Sirkuit Mandalika Lombok sebelum sesi latihan bebas 18 Maret 2022.
Petugas menyiram lintasan dengan lapisan aspal baru Sirkuit Mandalika Lombok sebelum sesi latihan bebas 18 Maret 2022. /ITDC/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –MotoGP Mandalika menjadi pertaruhan pertama pemerintah RI untuk penyelenggaraan even internasional motorsport. Karena itu pemerintah allout untuk menyiapkan perhelatan akbar ini secara optimal.

Bahkan termasuk mengondisikan cuaca agar sesuai keinginan para pembalap yakni cuaca cerah tanpa hujan.

Meski begitu, pemerintah dipastikan tidak menggunakan  cara tradisional yakni mengerahkan pawang hujan untuk mengendalikan cuaca di sekitar Sirkuit Mandalika saat race berlangsung.

Baca Juga: HATI-HATI! Badai Menanti dan Hubungan Akan Retak, Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 19 Maret 2022

 

Mengacu pada even  WSBK (World Superbike) November 2021  lalu, kali ini pemerintah mengambil opsi untuk mengantisipasi agar cuaca tetap  kondusif.

Yaitu, melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang ditekel oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dibackup BMKG dan TNI-AU.

BRIN menyebutkan bahwa operasi TMC dilakukan sejak kemarin. Koordinator Laboratorium TMC BRIN Budi Harsoyo mengatakan, saat ini sortie (misi penerbangan TMC) mulai dilakukan untuk mengeliminasi hujan di sekitar area sirkuit.

Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Ini Jawa dan Bali Kamis 17 Maret 2022: Denpasar Waspada Hujan, Surabaya Cerah Berawan

 

Menurut dia, operasi kali ini berdasar permintaan dari ITDC melalui Kemenko Maritim dan Investasi dengan pendanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

”Kami diminta melakukan operasi mulai dari tanggal 17 hingga 20 Maret 2022,” terang Budi, kepada sejumlah awak media.

Sebanyak 15 personel dari Laboratorium Pengelolaan TMC dan Sekretariat Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi diterjunkan untuk menjalankan operasi TMC tersebut.

Baca Juga: 6 Zodiak Ini Semakin Romantis dan Bertemu Orang Baru, Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 19 Maret 2022

 

Budi menjelaskan, penerbangan sortie akan dilakukan dengan dukungan satu pesawat CASA 212-200 dari skuadron TNI-AU Abdurrahman Saleh Malang. Sortie dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Diperkirakan, 2 hingga 3 kali sortie. Namun, jumlahnya bisa bertambah jika pertumbuhan awan hujan juga tinggi.

Dia menjelaskan, ada beberapa metode TMC yang dilakukan, bergantung pada kondisi awan hujan. Jika kondensasi awan hujan sudah terlalu berat, penerbangan TMC akan melalui overseeding atau persemaian agar hujan dapat segera jatuh.

’’Jadi, kami bukan memindahkan agar tidak hujan di Mandalika, kemudian hujan di tempat lain,” jelasnya.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Sabtu 19 Maret 2021, Emas Antam Kembali MERANGKAK NAIK Jadi Rp1.031.000 per 1 Gram

 

Namun, jika pertumbuhan hujan masih dalam tahap dini, penerbangan TMC akan difokuskan untuk membubarkan atau menghambat pertumbuhan awan tersebut. ’’Begitu mulai tumbuh dan mengarah ke Mandalika, bisa diturunkan cepat atau dihambat agar tidak menjadi lebih besar,” jelas Budi.

Saat ini, kata Budi, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan memantau data-data dari satelit serta radar cuaca. Data yang diinput BMKG akan dianalisis oleh tim TMC BRIN untuk kemudian ditentukan apakah dibutuhkan sortie atau tidak.

Budi menyebutkan, tantangan ke depan cukup signifikan. Sebab, menurut BMKG, dalam beberapa hari ke depan curah hujan diperkirakan tinggi. ”Juga karena ada pengaruh pusat tekanan rendah di perairan utara Australia,” bebernya.

Baca Juga: Boram Tube Hidup atau Mati? Diduga Dianiaya Ayahnya, Youtuber Cilik Asal Korea Dikabarkan Meninggal Dunia

 

Kondisi cuaca dalam beberapa hari terakhir maupun prediksi ke depan memang cukup mengkhawatirkan. Peta Ocean Forecast System (OFS) BMKG menunjukkan kemelut di perairan selatan Indonesia para periode 17, 18, 19, hingga 20 Maret 2022.

BMKG bahkan mengeluarkan peringatan dini gelombang sangat tinggi hingga 6 meter untuk perairan barat Sumatera.

’’Prakiraan cuaca untuk wilayah NTB ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” jelas Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachry Radjab, dalam siaran pers 18 Maret 2022. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah