Usai dari sana, ia kemudian nyaris pindah ke Bandung Raya sebelum akhirnya dipinjamkan ke PSM Makassar yang saat itu berlaga di Piala Winners Asia 1997.
Kemudian, pria berdarah Bali ini hijrah ke klub ibukota Persija Jakarta di musim 1997/1998.
Baca Juga: Dihajar Lonjakan Omicron, Presiden Joe Biden Pastikan Amerika Seritak Tak Akan Lockdown
Selepas dari Persija, Putu Gede hijrah ke Arema Malang (kini Arema FC). Berkat penampilannya bersama Arema pada musim 1999/2000, nama I Putu masuk dalam daftar skuad Tim Nasional Indonesia di Piala Asia 2000.
Di sana, ia sempat mencicipi gelar runner-up bersama Timnas Indonesia di Piala Tiger tahun 2000 yang merupakan cikal bakal piala AFF yang ia ulangi kembali di tahun 2005 saat sudah berbaju Arema FC
Di Deltras, ia menjadi kapten tim dalam skuat yang kala itu bisa dibilang bertabur bintang. Deltras pada tahun 2003 memang diperkuat banyak bintang, salah satunya Budi Sudarsono dan pemain asing top, Adolfo Souza.
Baca Juga: BRI Liga 1 : PSIS Semarang Pecat Nerius Alom, 3 Kandidat Masuk Radar Pelatih Baru Mahesa Jenar
Namun, sinar paling terang sang gelandang tangguh berpendar di Bumi Arema FC.
Dibesut tangan dingin pelatih ikonik, Benny Dollo, dan diperkuat deretan pemain kaliber Timnas Indonesia, Singo Edan merajai sepak bola Indonesia.
Di tahun 2005 dan 2006, dipimpin I Putu Gede, Arema FC sukses dua kali beruntun menjuarai Copa Dji Sam Soe (kini Piala Indonesia) usai mengalahkan Persija (di tahun 2005) dan Persipura (di tahun 2006).