DENPASARUPDATE.COM - Akhirnya PSS Sleman secara resmi mengumumkan I Putu Gede sebagai juru taktik baru.
Nama I Putu Gede Swi Santoso tentunya sudah tidak asing lagi di dunia sepak bola. I Putu Gede sosoknya bersinar ketika membawa Arema FC dua kali juara Copa Indonesia.
Pria kelahiran Surabaya 1 Desember 1973 ini siap menggantikan Dejan Antonic di bursa transfer BRI Liga 1 paruh musim 2021/2022.
Saat menjadi pemain pun I Putu Gede membela beberapa tim besar, seperti Arema FC, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya.
Ia sendiri mengawali karirnya di klub kota kelahirannya Persebaya Surabaya junior pada tahun 1994 hingga 1996.
Usai dari klub berjuluk Bajol Ijo itu, Putu Gede mencoba peruntungannya dengan bergabung di klub sekota Persebaya yakni Mitra Surabaya.
Di sana ia sempat mencicipi babak semifinal Liga Indonesia musim 1996-1997.
Usai dari sana, ia kemudian nyaris pindah ke Bandung Raya sebelum akhirnya dipinjamkan ke PSM Makassar yang saat itu berlaga di Piala Winners Asia 1997.
Kemudian, pria berdarah Bali ini hijrah ke klub ibukota Persija Jakarta di musim 1997/1998.
Baca Juga: Dihajar Lonjakan Omicron, Presiden Joe Biden Pastikan Amerika Seritak Tak Akan Lockdown
Selepas dari Persija, Putu Gede hijrah ke Arema Malang (kini Arema FC). Berkat penampilannya bersama Arema pada musim 1999/2000, nama I Putu masuk dalam daftar skuad Tim Nasional Indonesia di Piala Asia 2000.
Di sana, ia sempat mencicipi gelar runner-up bersama Timnas Indonesia di Piala Tiger tahun 2000 yang merupakan cikal bakal piala AFF yang ia ulangi kembali di tahun 2005 saat sudah berbaju Arema FC
Di Deltras, ia menjadi kapten tim dalam skuat yang kala itu bisa dibilang bertabur bintang. Deltras pada tahun 2003 memang diperkuat banyak bintang, salah satunya Budi Sudarsono dan pemain asing top, Adolfo Souza.
Baca Juga: BRI Liga 1 : PSIS Semarang Pecat Nerius Alom, 3 Kandidat Masuk Radar Pelatih Baru Mahesa Jenar
Namun, sinar paling terang sang gelandang tangguh berpendar di Bumi Arema FC.
Dibesut tangan dingin pelatih ikonik, Benny Dollo, dan diperkuat deretan pemain kaliber Timnas Indonesia, Singo Edan merajai sepak bola Indonesia.
Di tahun 2005 dan 2006, dipimpin I Putu Gede, Arema FC sukses dua kali beruntun menjuarai Copa Dji Sam Soe (kini Piala Indonesia) usai mengalahkan Persija (di tahun 2005) dan Persipura (di tahun 2006).
I Putu Gede gantung sepatu pada tahun 2012 lalu, dengan catatan 19 caps bersama Timnas Indonesia dan tergabung dalam skuat Piala Tiger 2002 serta Kualifikasi Piala Asia 2004.
Usai gantung sepatu, karier kepelatihan pun ia lanjutkan. Tercatat, ia pernah membesut Persipro, PSBK Blitas, Persibo, Putra Sinar Giri (PSG) Gresik, hingga Persekat Tegal di tahun 2021.
Baca Juga: BRI Liga 1 : Resmi Gabung Arema FC, Ini Penyebab Genta Alparedo Belum Bisa Bertanding
Di Persekat Tegal, ia mampu memberi sentuhan baru klub promosi Liga 2 tersebut, bahkan di klub yang berjuluk Laskar Ki Gede Sebayu itu, Putu Gede berhasil memberikan prestasi bertahan di Liga 2 dengan bertegger di posisi tiga grup B.
Sayangnya, kebersamaan Putu Gede bersama Persekat hanya 8 bulan, ia kemudian digaet oleh klub BRI Liga 1 PSS Sleman untuk menukangi Super Elja itu melewati sisa musim BRI Liga 1 2021-2022.***