Lahir 31 Januari 1926, Begini Sejarah Singkat Lahirnya Nahdlatul Ulama (NU)

- 31 Januari 2021, 05:00 WIB
Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama. /NU Online

DENPASARUPDATE.COM - Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU) merayakan hari lahirnya ke 95 tahun. NU lahir tepat 31 Januari 1926 di kota Surabaya, yang dideklarasikan oleh Ulama se Pulua Jawa dan Madura.

Setelah menggelar musyawarah dengan para Ulama pesantren, Hadratusyaikh Hasyim As'ary mendeklarasikan berdirinya NU sebagai organisasi Kyai-Kyai Pesantren, dan Hadratusyaikh diangkat sebagai Ra'is Akbar (Pimpinan Tertinggi) pertama NU.

Selain Hadratusyaikh, Ulama-ulama berpengaruh lainnya yang terlibat aktif dalam pendirian NU adalah KH.Wahab Chasbullah, KH.Raden As'ad Syamsul Arifin Situbondo dan Kyai pesantren lainnya.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Isolasi Mandiri Sebulan, Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa Sembuh dari Covid-19

Tonggak awal berdirinya NU, seperti dalam beberapa sumber menyebutkan tidak lepas dari Komunikasi antara Hadratusyaikh KH. Hasyim As'ary dengan gurunya Syaikhiona KH. Kholil Bangkalan melalui perantara KH.Raden As'ad Syamsul Arifin. Syaikhona mengirimkan tongkat dan tasbih kepada KH.Hasyim, tongkat dan tasbih tersebut simbol beralihnya estafet kepemimpinan Ulama Nusantara dari KH.Kholil Bangkalan kepada KH.Hasyim As'ary.

Dilansir dari laman nu.or.id, pemberian tongkat dan tasbih dari Syaikhona kepada Kyai Hasyim dilakukan dalam dua tahap, pada tahun 1924 Syaikhona Kholil Bangkalan mengirimkan tongkat dan petikan Alqur'an Surat Thaha Ayat 17-23 yang mengisahkan tentang mukjizat Nabi Musa As kepada Kyai Hasyim melalui KH.Raden As'ad Syamsul Arifin.

Tongkat itu menjadi sebuah isyarat dan jawaban istikharah Kyai Hasyim atas usul KH.Wahab Chasbullah yang sebelumnya mengusulkan pendirian Jam'iyah atau organisasi Kyai-Kyai Pesantren saat itu. Tetapi Hadratusyaikh mengambil sikap hati-hati atas usul tersebut, barulah setelah isyarah yang kedua dari Syaikhona Kholil Bangkalan datang dan diikuti oleh faktor eksternal lainnya, KH.Hasyim setuju untuk pendirian NU.

Faktor Eksternal yang juga bisa disebut faktor utama yang mendorong KH.Wahab Chasbullah, seorang Kyai Organisatoris dan juga pejuang kemerdekaan ini mengusulkan berdirinya NU tidak lepas dari kekecewaan Kyai Pesantren terhadap Central Comite Islam yang kemudian bernama Central Comite Chilafat (CCC), dimana CCC yang didominasi oleh kelompok modernis seperti KH.Mas Mansoer, HOS Tjokromaninoto, tidak merespon usulan Kyai lesantren mengenai wacana yang akan dibawa ke Muktamar Dunia Islam di Mekkah.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Besok Minggu 31 Januari 2021 di RCTI, Trans TV, GTV, Trans 7, NET TV, SCTV, dan Global TV

Halaman:

Editor: M Hari Balo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x