Network
DENPASARUPDATE.COM - Rasulullah SAW memasuki kota Madinah, menandai suksesnya perjalanan hijrah yang panjang. Dengan mengendarai unta, Rasulullah di tengah kerumunan orang yang penuh semangat, cinta dan kerinduan berebutan memegang tali kekang unta yang di kendarai.
Setiap kali melewati perkampungan, mereka menghadang dan memegang tali kekang unta Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, tinggallah di tempat kami, jumlah kami cukup banyak, persediaan kami cukup, dan kami punya kekuatan untuk melindungi engkau."
Kemudian Rasulullah menjawab, "Jangan halangi jalannya, karena ia menjalankan perintah."
Baca Juga: SINOPSIS GOPI Jumat 2 Oktober 2021 di ANTV: Kebusukan Radha Terbongkar, Rashi dalam Bahaya
Rasulullah menyerahkan sepenuhnya pemilihan tempat kepada Allah karena itu, beliau melepaskan tali kekang untanya. Rasulullah tidak pernah menusuk lehernya atau menarik tali kekangnya karena seluruh hati Rasul diarahkan kepada Allah dan berdoa, "Ya Allah, kuserahkan kepadaMu, maka pilihkan untukku,"
Di depan rumah bani Malik bin Najjar unta itu bersimpuh, lalu bangkit dan mengitari tempat itu, bersimpuh kembali di tempatnya semula.
Setelah itu Rasulullah turun dari unta, seorang laki-laki dengan wajah berseri-seri mendekati Rasulullah. Membawakan perbekalan beliau dan memasukkannya ke rumahnya, kemudian mempersilahkan beliau masuk ke rumahnya.
Siapa orang yang berbahagia ini, yang di depan rumahnya, unta Rasulullah bersimpuh, hingga Rasul menjadi tamunya, dan semua penduduk Madinah merasa iri atas nasib baiknya?
