DENPASARUPDATE.COM - Abu Jabir ikut serta di antara 70 orang Anshar yang berjanji di Baiat Aqabah kedua. Saat Rasulullah memilih para wakil dari untuk tiap kelompok, Abu Jabir terpilih mewakili kaumnya, yaitu bani Salamah.
Di Perang Badar, Abu Jabir turut menjadi pejuang dan bertempur layaknya ksatria. Kemudian di Perang Uhud, sebelum pasukan Islam berangkat, dirinya melihat bahwa ia akan gugur dalam pertempuran tersebut. Terdapat perasaan kuat bahwa ia tidak akan kembali ke keluarganya.
Kemudian ia memanggil Jabir anaknya, dan berpesan, "Ayah sangat yakın akan gugur dalam pertempuran ini, bahkan, bisa jadi ayah menjadi syahid pertama dalam perang ini. Demi Allah, setelah Rasulullah, orang yang paling ayah sayangi adalah kamu. Ayah punya hutang, maka lunasilah dan perlakukan saudara-saudaramu dengan baik."
Keesokan harinya, pasukan Islam berangkat menuju medan perang untuk menghadapi orang-orang kafir Quraisy.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pasukan Islam berhasil memukul mundur pasukan kafir Quraisy. Pasukan Islam memperoleh kemenangan. Namun, pasukan panah yang berada di atas bukit meninggalkan posisi mereka, karena terlalu senang dengan kemenangan yang begitu cepat. Mereka tergiur oleh harta pampasan yang berada di bawah bukit. Padahal, Rasulullah telah berpesan kepada mereka untuk tidak meninggalkan posisi mereka apapun yang terjadi.
Pasukan kafir yang sudah kocar kacir, melihat pertahanan belakang pasukan Islam yang terbuka berhimpun kembali. Kemudian mereka menyerang pasukan Islam dari arah belakang. Saat itulah kemenangan pun berubah menjadi kekalahan.
Dalam pertempuran yang amat dahsyat ini, Abu Jabir bertempur dengan gagah berani, seakan ia ingin mengucapkan selamat tinggal karena ia akan syahid.