“Kami para guru menegur satu persatu lewat isyarat,singkatnya suasana tidak kondusif. Nah sejak itulah saya diberi dukungan oleh Kepala Sekolah untuk belajar mendongeng, beliau juga memberikan VCD video salah satu pendongeng nasional. Saya tonton dan pelajari," kisahnya.
Ketika sudah paham dan tahu teknis mendongeng dan didukung dirinya sebagai seorang Dai, maka mulailah menyampaikan ceramah dengan model mendongeng. Ternyata sukses dan mendapat sambutan luas. Lalu, tepatnya di tahun 2011, mulai beberapa sekolah mengundang dirinya untuk menyampaikan ceramah dengan model mendongeng di depan anak-anak.
Baca Juga: Curi Sepeda Motor di 15 TKP, Sukadana dan Suparsa Diringkus Polresta Denpasar
Hingga kini ustadz Usli banyak menerima order untuk mendongeng Islamai kalangan anak-anak di banyak tempat. “Sejak tahun 2016 saya mulai menggunakan alat peraga boneka saat mendongeng,” imbuh pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB), ini.
Sementara itu dunia kaligrafi ia tekuni sejak kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Ustadz Uzli mengaku memang suka menggambar dan melukis. “Suatu ketika saya diberi hadiah buku Kaligrafi oleh kakak. Saya lihat dan tekuni dengan terus melatih, Alhmdulillah sering juara di sekolah,” tuturnya. Begitu masuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) ia dibimbing oleh pamannya untuk mendalami kaligrafi.
“Masuk pesantren punsaya tetap menekuni dunia kaligrafi. Tahun 2004 saya menikah jodoh dengan orang Malang. Dan, Alhamdulillah bisa berguru langsung kepada sang pengarang buku yang dulunya saya pelajari saat kelas 5 SD,” tuturnya, mengisahkan masa lalunya.
Baca Juga: Mantan KPU RI Putu Arta Kirim Pesan Menyengat ke Dr. Desak
Berkat konsistensinya yang terus mengasah kemampuan kaligrafi, ustadz Usli selalu juara di setiap MTQ cabang kaligrafi hingga mewikli Bali di kancah nasional. ***