Bantu Siswa Bali Belajar Online, Bang Yono dan Gus AMI Gelorakan Gerakan Bangkit Belajar di Bali

26 Agustus 2020, 15:05 WIB
Koordinator GBB Bali, H. Bambang Sutiyono alias Bang Yono (paling kanan) bersama anak-anak saat menggelar belajar daring bersama /Rudolf Arnaud Soemolang

DENPASARUPDATE.COM - Sebagai langkah untuk membantu para siswa mengakses tugas dari sekolah di masa pandemi, Gerakan Bangkit Belajar (GBB) Bali menyediakan sarana belajar daring berupa WiFi gratis kepada para siswa yang ada di Bali.

Seperti yang digelar di Kota Denpasar, pertengahan Agustus 2020 lalu, para siswa dari berbagai tingkatan menggelar belajar daring bersama di kediaman tokoh masyarakat Denpasar, Rahmat di Jalan Pulau Ayu, Denpasar.

Koordinasi GBB Bali, H. Bambang Sutiyono alias Bang Yono mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari membantu siswa, guru, maupun wali murid yang kesulitan mengikuti proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemic Covid-19.

Baca Juga: Densus 88 Polri Tangkap Tujuh Terduga Teroris di Bali, Kalsel, dan NTB

Selain itu, menurut tokoh Bali kelahiran Banyuwangi ini gerakan yang diinisiasi Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar (Ami) ini upaya untuk menyelamatkan dunia pendidikan Tanah Air.

“Ancaman lost generation akibat wabah Covid-19 bukanlah pepesan kosong. Kita semua harus benar-benar mengantisipasi hal ini agar hal itu tidak sampai terjadi. Kasihan generasi kita di masa depan jika mereka tumbuh tampa kompetensi memadai,” paparnya saat ditemui di Denpasar, Rabu 26 Agustus 2020.

Baca Juga: Pria Asal Denpasar Tersesat di Gunung Batukaru Setelah Nekat Turun Duluan Berpisah Dari Rombongan

Bang Yono sapaan akrabnya menjelaskan bahwa selain menyediakan WiFi gratis, pihaknya juga meminjamkan laptop dan handphone dengan ditemani oleh tenaga sukarela mendampingi para siswa-siswi belajar daring.

"Di tempat tertentu oleh Gus Ami dikasih sumbang PC dan Hand Phone," ujarnya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk bergabung dalam gerakan ini sebagai bagian dari mencerdaskan anak bangsa.

Baca Juga: Peneliti Inggris Temukan 28 Triliun Ton Es Kutub Mencair Sejak Tahun 1994

Apalagi, di Bali banyak tempat yang dapat digunakan sebagai tempat belajar seperti Bale Banjar yang ada di setiap desa adat

"Di Bali itu dimanapun di tiap desa banyak bale banjar yang telah dipakai pengajaran daring ini, tentu tempat itu terbatas jumlahnya, maka Saya mengajak semua Tokoh Bali untuk ikut Gerakan Bangkit Belajar atau GBB di lingkungan masing masing banyak sekali yang perlu WiFi gratis," ucapnya

"Pinjam pakai PC dan Hand Phone maka kita tidak kehilangan satu generasi (lost generation) karena tumpulnya pendidikan dimasa pandemi akibat Covid-19. Di samping itu selain belajar Darling, mari sisihan rejeki buat makan minum adik-adik yang tentu ini meringankan beban orang tuanya," imbuhnya.

Suasana belajar daring yang digelar GBB Bali Rudolf Arnaud Soemolang

Dia menjelaskan berdasarkan kajian Bank Dunia yang dirilis 18 Juni 2020 bahwa telah terjadi penurunan kualitas Pendidikan dari para peserta didik di seluruh dunia akibat pandemic Covid-19.

Penutupan sekolah telah memicu penurunan nilai ujian rata-rata hingga 25 persen. Pandemi ini juga menurunkan efektivitas tahun sekolah dasar yang dicapai anak-anak dari 7,9 tahun menjadi 7,3 tahun.

“Akibat penutupan sekolah ini banyak anak-anak kita yang gagal mempelajari berbagai materi baru dan melupakan banyak hal yang telah mereka ketahui sebelumnya,” katanya.

Ia juga menambahkan dari data Unicef, pada Mei 2020 menyajikan bukti bahwa virus Corona telah secara luas mengganggu kestabilan pendapatan keluarga-keluarga Indonesia.

Kondisi tersebut berdampak pada tiga hal penting yakni terganggunya kinerja gizi, pendidikan, dan perlindungan anak.

“Khusus di bidang Pendidikan pernyataan posisi Unicef menegaskan jika wabah ini memicu penurunan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik akibat menurunnya waktu kualitas belajar,” katanya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler