DENPASARUPDATE.COM - Kajeng Kliwon adalah hari pemujaan terhadap Sanghyang Siwa, lantaran diyakini pada hari itu Sanghyang Siwa sedang bersemedi dikutip Denpasarupdate.com dari disbud.bulelengkab.go.id.
Hari Kajeng Kliwon jatuh pada perhitungan Tri Wara, yaitu Kajeng kemudian Panca Waranya ialah Kliwon.
Pada hari Kajeng Kliwon diyakini juga sebagai hari pertemuan atau hari yang digunakan oleh orang yang menekuni ilmu pengeleakan di Bali untuk berbuat ugig (sejenis pengeleakan, teluh dan sebagainya).
Baca Juga: NGERI! Tidur di Pemakaman, Tarno Sang Penggali Kubur Ini Pernah Dikeloni Hantu, Ini Kisahnya
Dengan demikian, pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon diyakini sebagai saat energi alam semesta yang mempunyai unsur dualitas bertemu satu sama lain.
Upacara Kajeng Kliwon bagi masyarakat Hindu di Bali merupakan upacara yang suci dan dianggap keramat dan biasanya dilaksanakan setiap 15 hari kalender.
Baca Juga: Suka Uji Nyali? Ini 6 Tempat Horor di Bali yang Dikenal Angker dan Punya Aura Mistis
Di Bali, Pangeleakan atau Penestian dihidupkan pada waktu rahina Kajeng Kliwon tersebut.
Guna menetralisir hal tersebut, umat Hindu wajib untuk melakukan pengendalian diri, sepertitapa brata, meditasi, semadhi, yoga.