Tanda kedua, yakni surutnya mata air dari sumur warga dan air laut yang secara tiba-tiba.
"Burung burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," tutur Wawan HS selaku petugas Logistik Kesiapsiagaan Bencana pada Selasa, 29 September 2020.
Baca Juga: Lakukan Inovasi Baru, PLN Berhasil Mengubah Sampah menjadi Pembangkit Tenaga Listrik
Oleh karena itu, Wawan berharap masyarakat dapat mengaktifkan sistem siskamling, terutama di Desa Tangguh Bencana (Desana), yaitu di daerah sekitar pantai dengan Early Warning System (EWS) atau sirene telah disiapkan di masing-masing lokasi titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.
Selain itu, Wawan juga menjelaskan bahwa di setiap titik juga diberlakukan Warning Receiver System (WRS) sehingga seseorang dapat memantau gempa yang terjadi di seluruh Indonesia selama 24 jam
“Untuk itu, setiap orang saat ini perlu mewaspadai semua rambu dan peringatan selama informasinya berasal dari institusi resmi, tetapi masyarakat tidak perlu panik,” ujarnya.***(Ninda Fajriati/Pikiranrakyat-bandungraya.com)