Dikabarkan 'Turun Kasta' Maju di Pilkada Kota Pasuruan, Ini Respon Gus Ipul, Simak Rekam Jejaknya

- 12 Agustus 2020, 21:04 WIB
Mantan Wagub Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
Mantan Wagub Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul /Facebook.com/Sedulur Gus Ipul

 

DENPASARUPDATE.COM - Dinamika Pilkada Serentak 2020 selalu memiliki sisi menarik, seperti yang terjadi di Jawa Timur.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul saat ini santer dikabarkan akan maju di Pilkada Kota Pasuruan yang diselenggarakan pada 9 Desember 2020.

Bahkan, dua partai politik sudah siap memberikan rekomendasinya untuk mengusung Mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Dua partai tersebut yakn PKB dan Partai Golkar.

Baca Juga: Bilang IDI Kacung WHO Jerinx SID Ditetapkan Tersangka

Mengenai kabar tersebut, Gus Ipul tidak mau menjawab secara gamblang. Ia mengaku masih harus mempertimbangkan untuk 'turun kasta' bertarung di Pilkada Kota Pasuruan itu.

“Saya perlu waktu pasti atau tidaknya maju. Ini juga masih banyak yang dipertimbangkan,” kata Gus Ipul seperti dikutip dari Antara, Rabu 12 Agustus 2020.

Menariknya, Gus Ipul mengaku cukup terkejut dengan masuknya nama dirinya dalam bursa Pilkada Kota Pasuruan. Pasalnya, Gus Ipul saat ini tengah fokus bertani dengan melakukan berbudi daya tomat cherry dan peternak ikan lele.

Baca Juga: Temui Ketua Gerindra Bali, Selangkah Lagi Diatmika-Muntra Dapat Rekomendasi Prabowo Subianto

Meskipun demikian, Gus Ipul menyampaikan, menyerahkan sepenuhnya kepada partai politik pengusung. Ia mengaku, masih belum ada pembahasan yang menjurus mengenai pencalonaannya.  

“Kami masih melakukan komunikasi awal saja, belum ada pembicaraan lebih menjurus dan lainnya. Sekali lagi saya tegaskan, perlu waktu,” kata Gus Ipul.

Di Kota Pasuruan telah ada satu pasangan calon, yakni Raharto Teno-Hasjim Asjari. Pasangan itu, diusung koalisi Partai Hanura (3 kursi), PDI Perjuangan (2 kursi) dan Partai NasDem (1 kursi).

Baca Juga: Ngamuk, Kaprodi Studi Islam UINSA Hajar Wakil Direktur Pascasarjana

Baik PKB maupun Golkar mengaku banyak masyarakat yang menginginkan Gus Ipul maju di Pilkada Kota Pasuruan 2020. Sebab, Gus Ipul diyakini mampu merepresentasikan kaum Nahdliyin.

Kedua partai itu merupakan partai pemenang Pemilu Legislatif 2019 Kota Pasuruan dengan total 15 kursi di DPRD.

PKB menjadi partai politik yang paling banyak dengan raihan delapan kursi. Sedangkan Partai Golkar menjadi pemenang kedua dengan jumlah tujuh kursi.

Sementara syarat mendaftarkan pasangan calon kali kota dan calon wakil wali kota hanya mengantongi minimal enam kursi legislatif.

Artinya, ketika mendapat dukungan dua partai itu, Gus Ipul tak perlu bersusah payah untuk mencari rekomendasi. 

Baca Juga: Soal Pengangkatan Direksi BUMN Dinilai Tidak Profesional, Mantan TKN Jokowi Bela Erick Thohir

Saifullah Yusuf atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Ipul sendiri mengawali kariernya melalui organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di sana ia sempat menjadi Ketua Cabang Jakarta periode 1990-1992.

Kemudian, karinya semakin moncer dengan menjadi ketua umum pengurus pusat GP Ansor selama dua periode yaitu 2000-2005 dan dilanjutkan 2005-2010.

Sebelumnya juga ia menjadi plh Ketua Umum GP Ansor menggantikan Iqbal Assegaf yang meninggal dunia tahun 1999.

Setelah selesai menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum PP GP Ansor dia terpilih menjadi salah satu Ketua di PBNU di bawah kepemimpinan KH. Said Aqil Siraj.

Baca Juga: Ragukan Keberadaan Virus Covid-19, Aa Gym Sebut Menzolimi Diri dan Orang Lain
Pada Pemilu 1999 ia menjadi anggota DPR dari PDIP. Ia dianggap sebagai lambang aliansi dari Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri karena Saifullah adalah orang kepercayaan Gus Dur dan ditempatkan di PDIP.

Ketika hubungan Gus Dur-Megawati merenggang maka pada tahun 2001, Saifullah mengundurkan diri dari PDIP dan juga DPR serta bergabung dengan PKB.

Pada muktamar PKB tahun 2002, Saifullah terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PKB, itu merupakan hasil yang optimal setelah sebelumnya ia bersaing dengan Alwi Shihab memperebutkan posisi ketua umum.


Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu dari Oktober 2004 hingga Mei 2007.

Salah satu pencapaiannya adalah dia tercatat sebagai Menteri yang paling sering "blusukan" di daerah - daerah tertinggal.

Konflik di tubuk PKB yang berakibat dicopotnya Saifullah Yusuf dari jabatan Sekjen PKB berimbas pada jabatan menteri ini.

Karena tidak dianggap lagi sebagai representasi PKB lagi maka ia digantikan oleh Lukman Edy yang juga menggantikannnya sebagai Sekjen PKB.

Baca Juga: Bangun Sekolah, Koster Tegaskan Ingin Guru di SMAN 1 Abang Asli Warga Kecamatan Abang
Saifullah Yusuf terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Soekarwo dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan selama dua putaran (putaran pertama tanggal 23 Juli 2008 dan putaran kedua tanggal 4 November 2008) serta pemilihan ulang putaran kedua di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang tanggal 21 Januari 2009. Pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2009 oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.

Setelah memenangi Pilgub Jatim 2013, Gus Ipul yang kembali mendampingi Soekarwo sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur dilantik kembali pada 12 Februari 2014 di Gedung Negara Grahadi, Jawa Timur oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Pelantikan keduanya dihadiri oleh seluruh bupati/wali kota se-Jawa Timur, menteri-menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II, gubernur-gubernur, dan tokoh masyarakat Jawa Timur.

 

Di Pilgub Jatim 2018 Gus Ipul kembali maju. Hanya saja, ia maju menjadi Calon Gubernur berpasangan dengan cucu Bung Karno Puti Guntur Soekarno yang diusung oleh PDIP, PKB, PKS, dan Partai Gerindra. 

Ia melawan Khofifah bersama Emil Dardak diusung oleh Partai Demokrat, Golkar, NasDem, PPP, Hanura, dan PAN.

Saat itu, Soekarwo alias Pakdhe Karwo yang menjadi Gubernur Jatim justru mendukung Khofifah-Emil. Ini lantaran Pakdhe Karwo itu merupakan Ketua DPD Demokrat. Di Pilgub Jatim sekarang, Pakdhe Karwo memberikan dukungan kepada Khofifah.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim secara resmi menetapkan paslon nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim setelah mengumpulkan hasil perolehan suara Khofifah-Emil yang mencapai 53,55 persen atau 10.465.218 suara.***

Editor: M Hari Balo

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x