Munas Kadin Batal Digelar di Nusa Dua, HIPMI Sebut Bali Diprank 3 Kali

- 28 Mei 2021, 07:31 WIB
Logo Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
Logo Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) /KADIN/Denpasar Update

DENPASAR UPDATE.COM - Kamar Dagang (Kadin) Indonesia mengungkapkan bahwa musyawarah nasional (munas) VIII Kadin yang semula akan dilaksanakan pada 2 s.d. 4 Juni di Nusa Dua, Bali, batal diselenggarakan. 

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Benny Soetrisno sekaligus pengurus Munas menerangkan bahwa atas arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) munas VIII Kadin tidak jadi diselenggarakan di Nusa Dua, Bali. 

Berkaitan dengan hal itu, Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, Pande Agus Permana Widura mengungkapkan kekecewaannya dan menyebut Bali berkali-kali kena prank. 

Baca Juga: Kamrussamad: Pembatalan Munas KADIN 2 – 4 Juni 2021 di Bali Cederai Semangat Pemulihan Ekonomi Nasional

“Jujur prank ini sudah terjadi sejak tahun baru sebelumnya, waktu itu kita bersiap-siap membuka Bali, tapi ternyata pemerintah pusat membatalkan. Terus liburan Idul Fitri kemarin kita bersiap-siap tapi akhirnya tidak lagi. Sekarang ini kita mengira ini ada harapan malah begini,” ungkapnya pada Kamis 27 Mei 2021.

Ia menambahkan ekonomi Bali semakin hari sudah kian terpuruk dan terhantam sangat besar akibat pandemi Covid-19. Padahal, pihaknya dan para pelaku industri pariwisata di Bali sudah sangat berharap munas Kadin ini sedikit banyak mampu membantu kebangkitan ekonomi di Bali. 

“Jadi kan kita semenjak Covid itu perekonomian kita di Bali yang tergantung dari pariwisata itu hampir 78 persen itu mengalami goncangan, hampir 1,5 tahun ini perekonomian kita terlempar 9,3 persen di 2020. Jadi, satu-satunya cara untuk memulihkan ini ya dengan mendatangkan tamu-tamu domestik, sebelum airport bisa dibuka untuk tamu mancanegara,” imbuhnya. 

Baca Juga: BREAKING NEWS : Tergencet Muatan Besi Seberat 20 Ton, Sopir Truk yang Tinggal di Jembarana Ini Tewas Seketika

Lebih lanjut Pande menjelaskan bahwa sebenarnya jika munas Kadin itu tetap dilaksanakan di Bali dan sebanyak 2000 orang tamu akan datang ke Bali itu merupakan sebuah test and error, apalagi katanya rencananya airport internasional akan dibuka pada bulan Juni akhir atau awal Juli. 

“Kedatangan tamu sebanyak 2000 orang dari KADIN itu sebenarnya sebuah test and error bagi kita, apalagi kata Pak Jokowi di bulan Juni akhir atau Juli awal ada rencana aiport internasional dibuka, tentunya kita membutuhkan trial and error, dengan cara menerima grup-grup besar domestik, ini menjadi tolak ukur kita bagaimana aiport bulan Juli kalau kita belum trial and error secara domestik dulu, apalagi ada green zone dari pemerintah di tiga tempat. Ini kan harus ada test casenya,” ujarnya. 

Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta keseriusan dan komitmen Presiden Jokowi serta semua stakeholder terkait untuk membatu membangkitkan perekomian Bali. 

Baca Juga: Formasi CPNS 2021 Lulusan SMA SMK Lengkap dengan Cara Daftar Cek di Sini!

Ia juga mengatakan selain work from Bali, diperlukan pula strategi lain untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Bali, salah satunya dengan mendorong diselenggarakannya berbagai event di Bali. 

“Bali ini harus bangkit, kalau begini terus Bali akan bangkrut. Kalau kita sampai menjual asset kita untuk bertahan hidup, akhirnya pengusaha Bali hanya menjadi penonton di negeri sendiri, kita tidak ingin itu terjadi. Oleh sebab itu, butuf effort dari pemerintah pusat dan daerah untuk bisa menerima wisatawan lagi ke Bali,” tutur Pande. 

“Kami butuh bantuan pemerintah pusat selain work form Bali ya, namun harus ditambahkan dengan event-event yang dilaksanakan di Bali. Kalau work from Bali kan kita belum tahu jumlahnya berapa dan kekuatannya berapa. Apabila itu bisa ditambahkan itu kan bagus,” pungkasnya.***

Editor: Ida Ayu Novi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x