Sempat Terdeteksi, Aparat Gabungan Terus Lakukan Pencarian Kapal Selam Nanggala 402, Prabowo Bilang Ini

- 23 April 2021, 06:04 WIB
Kapal Selam KRI Nanggala 402 saat masih di Koarmada II Surabaya
Kapal Selam KRI Nanggala 402 saat masih di Koarmada II Surabaya /M. Risyal Hidayat/Denpasar Update



DENPASARUPDATE.COM – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad menyatakan  Kapal Selam Naggala 402 milik TNI AL Republik Indonesia, berdasar laporan lisan menyatakan sempat medeteksi adanya pergerakan sebuah benda dengan kecepatan 2,5 knot di area lokasi hilang kontaknya KRI buatan Jerman tahun 1979 itu.

Nah adanya kotak pergerakan dibawah air tersebut di laporkan KRI REM.  Namun lantaran benda yang terdeteksi begitu hilang, sehingga tak cukup data untuk memastikan apakah yang dimaksud adalah Nanggala 402.

Karena itu jelasnya, tim gabungan  masih terus melakukan pencarian dengan mengerahkan sebanyak 5 KRI dan satu heli dengan kekuatan 400 personil di jarak 60 mil utara perairan Bali.

Baca Juga: Lahir 23 April Menurut Kalender Bali: Bijaksana dan Sosok Diplomat, Cocok Bersama Bintang Virgo

Bahkan pihaknya mengerahkan Kapal Hidro-Oceanografi TNI AL yakni KRI Rigel 933 yang sebelumnya digunakan untuk pencarian Sriwijaya Air.

Sejauh ini bukti yang dapat ditemukan tim pencari yakni tumpahan minyak dan bau solar di beberapa lokasi yang berbeda. Temuan tersebut terlihat secara visual yang pertama oleh heli Phanter AS4201 di posisi 07°49 menit 24 detik LS, 114°50 detik 58 menit BT dengan radius area seluas 150 meter.

Kemudian Kapal jenis Fregat KRI Raden Edi Martadinata (REM) 331 menemukan tumpahan minyak di posisi 07°51 menit 92 detik LS, 114°51 menit 77 detik BGT dengan luas area kurang lebih sama 150 meter. Selain itu, KRI REM juga melaporkan secara lisan telah terdeteksi kotak pergerakan dibawah air dengan kecepatan 2,5 knot.

Baca Juga: Istimewakan Ramadan dan Hari Kartini, DPW Perempuan Bangsa Bali Berbagi Takjil Gratis

"Kontak tersebut hilang begitu cepat, sehingga  belum cukup data untuk mengidentifikasi kontak yang dimaksud sebagai kapal selam," kata Riad, dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai Bali, Kamis siang 22 April 2021. .

Pihaknya mengakui menerima sejumlah tawaran bantuan dari negara sahabat. Seperti Singapura yang menawarkan kapal penyelamat kapal selam MV Swift Rescue dan akan tiba di lokasi 24 April. Kemudain dari Malaysia menawarkan kapal Rescue Megabakti yang akan tiba tanggal 26 April.

"Selain Malaysia dan Singapura, tawaran juga dari Amerika, Jerman, Perancis, Turki, India, Rusia dan Australia ," tuturnya.

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak, Tim SAR Disiagakan dari Buleleng

Terkait bantuan, dari dalam negeri sendiri terdapat Basarnas, BPPT dan P3GL bersinergi melakukan pencarian dengan menggunakan kapal Basarnas dan akan membawa peralatan.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah