DENPASARUPDATE.COM – Kabar duka terdengar menghentak dan menyisir lorong waktu pada Selasa pagi 6 April 2021. Guru para penyair muda yang dijuluki Presiden Maliobro Umbu Landu Paranggi, berpulang.
Salah seorang muridnya, Wayan “Jengki” Sunarta, membenarkan kabar duka ini di jagat maya. Penyair senior yang berumah pada kata-kata itu, sempat dirawat di rumah sakit Bali Mandara sejak Sabtu, 3 April 2021 karena terkonfirmasi terpapar Covid-19.
“Beliau sempat kritis dan dirawat di ICU RS Bali Mandara, namun rupanya ini sudah ajal beliau, guru yang mencetak banyak penyair muda di negeri ini,” ungkap Jengki, di dinding statusnya.
Baca Juga: Ditunggu Orang Tua Tak Pulang-pulang, Pelajar SMP Ternyata Sudah Meninggal Akibat Kecelakaan
Sontak, ucapan duka dan ungkapan rasa kehilangan yang mendalam terucap dan menghiasi diding wall nyaris semua laman media sosial. Sosok guru para penyair muda yang tak letih mendidik dan menempa banyak pemuda menjadi penyair. Karena kerendahan hatinya, almarhum juga dijuluki Si Batu Diam.
Umbu, tokoh sastra asal Sumba Timur NTT ini wafat dalam usia 77 tahun. Mengasuh ruang Budaya harian umum Bali Post selama bertahun-tahun.
Sosoknya juga dikenal misterius dan amat sederhana. Suka jalan semaunya dengan gayanya yang khas yaitu menjinjing tas kresek yang berisi untaian kertas yang berisi karya-karya sajaknya.
Baca Juga: Lahir 6 April Menurut Kalender Bali: Segaris Jurnalis Investigasi yang Handal dan Suka Menolong
Selalu merendah dan hanya mau dibilang pupuk bagi para penulis dan penyair muda. Banyak penyair muda asuhannya yang sudah populer. Antara lain, Emha Ainun Najib, Cok Sawitri, Raudal Tannjung Banua, Tan Lio Ie, Wayan Jengky Sunarta, Cok Sawitri dan banyak nama-nama penyair beken lainnya adalah asuhannya.