Kinerja Kalah Dengan Tengkulak, Demer : Bulog Masih Diperlukan Apa Tidak?

- 25 Maret 2021, 18:30 WIB
Potret gudang Bulog Indramayu dengan stok beras di tahun 2018.
Potret gudang Bulog Indramayu dengan stok beras di tahun 2018. /Antara Foto/Reno Esnir

DENPASARUPDATE.COM - Kinerja Bulog yang gagal menyerap beras petani secara nasional mendapat sorotan sejumlah pihak seperti DPR RI.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gede Sumarjaya Linggih mengungkapkan kritikannya kepada bulog yang lambat menyerap gabah petani sehingga impor dimasa panen masih terus terjadi.

"Bulog ini kalah cepat dengan tengkulak, mereka seperti tidak dekat dengan petani, padahal tengkulak modalnya pas-pasan," ungkap anggota DPR RI asal Bali ini.

Baca Juga: Mantap! Gubernur Koster Lobi Pemerintah Pusat, Bali Kembali Dapat Jatah 700 Ribu Dosis Vaksin Covid-19

Selain soal kurang gerak cepat, rendahnya harga beli bulog juga menjadi masalah klasik yang saat ini belum teratasi. "Masak tengkulak berani dengan harga Rp4.100 sedangkaj bulog hanya Rp3.700, ini kan tidak memihak kepentingan nasional petani," jelas Demer.

Demer menegaskan pemerintah harus memiliki skema yang jelas untik impor agar petani tidak rugi saat panen raya. Dia menegaskan kurangnya perencanaan pemerintah berakibat fatal bagi petani. "Bulog juga tidak boleh mendeskreditkan institusi lain soal impor beras," tegasnya.

Selain itu, Bulog juga dinilai gagal menjual beras petani sehingga rusak karena tersimpan lama di gudang Bulog. Hal ini belum bisa ditemukan jalan keluarnya dan menjadi masalah klasik di Bulog.

Baca Juga: Ribut-Ribut Jabatan Presiden 3 Periode, Megawati : yang Ngomong yang Kepengen

Politisi Golkar ini menegaskan harus ada evaluasi terhadap kinerja Bulog. "Kalau keberadaannya tidak mengatasi problem logistik, maka patut kami pertanyakan apakah Bulog masih diperlukan, karena ada dana APBN di sana," pungkasnya.***

Editor: M Hari Balo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x