Populasi Penduduk Meningkat, Tahun Ini Kebutuhan Perumahan di Indonesia Capai 11,4 Juta Unit

- 9 Februari 2021, 17:41 WIB
Deretan perumahan yang padat
Deretan perumahan yang padat /antaranews.com/Denpasar Update



DENPASARUPDATE.COM - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut kebutuhan perumahan dibandingkan dengan jumlah ketersediaannya masih tinggi hingga saat ini.

Hal tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya populasi penduduk di Indonesia yang meningkat signifikan. Ini jelas berdampak pada meningkatnya kebutuhan perumahan.

"Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kebutuhan terhadap rumah juga terus bertambah," katanya dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) secara daring, Selasa, dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com, Selasa 9 Februari 2021.

Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%

Ia memperkirakan kebutuhan rumah berdasarkan kepemilikan sebesar 11,4 juta unit saat ini.
Saat ini, kata Ma'ruf Amin, pemerintah menargetkan angka backlog atau selisih antara kebutuhan dan persediaan perumahan di Indonesia menurun secara bertahap.

Targetnya yakni mencapai lima juta di 2024. Guna mencapai target tersebut, dibutuhkan anggaran sebesar Rp780 triliun. "Dananya bersumber dari APBN dan swasta," sebut mantan Ketua MUI Pusat, itu.

Menurutnya, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan tersebut. Di antaranya dengan memberikan bantuan pembiayaan kepemilikan rumah, reformasi perizinan dan insentif fiskal, jelas Wapres.

Baca Juga: Kejahatan Skimming Jaringan Bulgaria dan Malaysia Digulung Polda Bali, Otak Pelaku Kendalikan dari Lapas

"Perbandingan antara kebutuhan perumahan dengan ketersediaannya atau backlog, angkanya terus bertambah setiap tahunnya. Ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk segera mengatasinya," jelasnya.

Untuk dapat mencapai target penurunan angka backlog tersebut, Wapres mengatakan Pemerintah memerlukan dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk dari pihak swasta dan para pengembang di Apersi.

Terkait masih tingginya angka backlog perumahan, yang mencapai 11,04 juta unit, Wapres mendorong percepatan pembangunan rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga: Teaser Kejutan di Flm Fast and Furious 9, Jhon Chena Ikut Ambil Bagian

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, jumlah keluarga di Indonesia yang memiliki rumah mencapai 80,07 persen, sementara sisanya tinggal dengan cara menyewa rumah, menumpang di rumah kerabat hingga nomaden.

"Untuk mewujudkan target tersebut, dibutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan di sektor perumahan, yang dalam hal ini salah satunya adalah pengembang yang tergabung dalam APERSI," katanya. ***

Penulis: Ari Setiawan

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x