Proyek Pesawat N219 Awal Kebangkitan Industri Dirgantara Nasional

- 13 Desember 2020, 12:04 WIB
Model pesawat N219 yang dirancang untuk terbang domestik mengitari pulau-pulau di Indonesia.
Model pesawat N219 yang dirancang untuk terbang domestik mengitari pulau-pulau di Indonesia. /antara

DENPASARUPDATE.COM – Sepeninggal BJ Habibie PT Nurtanio sebagai inkubator perdana industri dirgantara Indonesia sebetulnya punya embrio hebat.

Pesawat ciptaan almarhum Pak Habibie antara lain CN 235 dan CN 250. Kali ini proyek ini dibangkitkan lagi sebagai tonggak kebangkitan kembali dirgantara nasional.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pesawat N219 Nurtanio menjadi awal kebangkitan industri dirgantara di Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Minggu 13 Desember 2020 Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

"Tentunya kita berharap pesawat N219 ini bisa menjadi awal dari kebangkitan industri dirgantara di Indonesia, kita bisa membuktikan sebagai bangsa Indonesia sanggup dan mampu mendesain, dan membangun pesawat ini dari awal sampai menjadi pesawat utuh. Mudah-mudahan bisa menjadi kebanggaan kita semua karena pesawat inilah yang nanti akan mempersatukan seluruh wilayah di Indonesia,” kata Menristek/Kepala BRIN Bambang dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com.

Menristek mengapresiasi kerja sama dan kerja keras antara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang sudah mengembangkan dan memastikan pesawat itu hingga selesai untuk prototipe dan untuk siap uji.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 13 Desember 2020 Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo Tentang Cinta

Menristek juga mengapresiasi dukungan Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) yang memberikan registrasi kepada pesawat itu, dan dukungan dari tes pilot yang sudah menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk memastikan pesawat itu akan menjadi pesawat yang aman dan yang memang dibutuhkan oleh Indonesia sebagai negara kepulauan.

Menristek melakukan kunjungan ke PT Dirgantara Indonesia dalam rangka menyaksikan uji terbang pesawat N219 pada Jumat (11/12) dan meninjau uji terbang pesawat N219 Prototype Design 2 (PD2) di apron hanggar final assembly line KP II PT DI di Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Resmi Ditahan Setelah Habib Rizieq Shihab Dihujani 84 Pertanyaan, Ini Dia Penjelasan Polisi

Pesawat yang diberi nama Nurtanio oleh Presiden RI Joko Widodo pada 10 November 2017 itu merupakan pesawat karya anak bangsa hasil kerja sama antara Lapan dan PT DI.

Pesawat N219 Nurtanio menjalani serangkaian pengujian seperti aircraft performance, karakteristik kestabilan dan pengendalian, uji terbang struktur pesawat, dan pengujian sub sistem pesawat (avionic system, electrical sistem, flight control, propulsion).

Saat ini, pesawat N219 Nurtanio sudah mendekati tahap akhir pengujian untuk mendapatkan type certificated yang merupakan sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil DKPPU Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Baca Juga: Polisi Beri Ultimatum Ini Kepada Lima Tersangka Lain Pasca Penahanan Habib Rizieq

Menteri Bambang juga mengapresiasi keberhasilan PT DI dalam melakukan "full integrator" dengan melibatkan berbagai macam industri dalam negeri yang terkait dengan komponen pesawat mulai dari desain hingga manufaktur. Dengan adanya fungsi "full integrator" itu, diharapkan bisa menaikkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 50 persen.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada PTD I yang untuk pertama kalinya berfungsi sebagai 'full integrator' mulai dari desain hingga manufakturnya melibatkan berbagai macam industri yang terkait dengan komponen pesawat,” puji Mentristek.

Pihaknya berharap rantai nilai produksi atau industri pesawat di Indonesia bisa diwujudkan dan terus bisa meningkatkan TKDN yang saat ini hampir 40 persen. “Dan mudah-mudahan kita bisa segera naikkan di atas 50 persen," pungkas Bambang. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x