Setelah Santoso meninggal, pemimpin kelompok ini adalah Ali Kalora. Lalu kelompok ini menyatakan sumpah setia kepada Negara Islam Irak dan Syam alias ISIS.
Kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini mendapat perhatian internasional pasca membunuh dua orang polisi pada 16 Oktober 2012.
Baca Juga: Penalti Gagal, Tiga Keputusan VAR Bantu Brighton Imbangi Liverpool
Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman; ditemukan tewas di Dusun Tamanjeka, Desa Masani.
Jenazah Briptu Andi dan Brigadir Sudirman ditemukan setelah dinyatakan hilang sepekan sebelumnya yang ternyata dikubur dalam satu lubang. Polri mengungkapkan bahwa pelaku dari pembunuhan ini adalah kelompok Santoso alias Abu Wardah.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di bawah Komite Sanksi Al-Qaeda pada 29 September 2015 telah menyatakan kelompok MIT sebagai kelompok teroris.
Baca Juga: Sepeda Motor Menjadi Penggerak Popularitas Kendaraan Bertenaga Listrik
Selain itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga telah menyatakan bahwa MIT adalah organisasi teroris dan Santoso juga masuk dalam Daftar Teroris Global (SDGT) Amerika Serikat (AS).
Konsekuensi dari pencatatan itu ialah semua bentuk properti di daerah yurisdiksi AS yang mengatasnamakan Santoso akan diblokir.
Di dalam tubuh kelompok teroris MIT, adanya dua faksi, yakni faksi Santoso-Basri dan faksi Ali Kalora.