Paling Banyak Koalisi Dengan PDIP Secara Nasional, Demokrat Ubah Peta Politik Bali di Pilkada 2020

30 Agustus 2020, 19:56 WIB
AHY dan PSR memberikan rekomendasi Pilkada Bangli kepada Sang Nyoman Sedana Arta-Wayan Diar di DPP Demokrat Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020 /DPP Demokrat for Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau yang lebih dikenal dengan AHY membuat kejutan di enam Pilkada Serentak se-Bali.

AHY memerintahkan jajaran Demokrat di dua wilayah yakni Bangli dan Badung untuk berkoalisi dengan PDIP dan mendukung petahana di dua Pilkada tersebut.

Pada Pilkada Bangli, Demokrat mengusung duet Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar yang akan diusung PDIP.

Baca Juga: Residivis Spesialis Curanmor di Denpasar Ditangkap Polisi, Jual Hasil Curian ke Dompu NTB

Lalu, pada Pilkada Badung, Demokrat akan mengusung incumbent Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa yang diusung PDIP.

Wasekjen DPP Demokrat Wilayah Bali -NTB-NTT Putu Supadma Rudana atau PSR mengatakan bahwa rekomendasi untuk Pilkada Bangli telah diserahkan langsung di DPP Demokrat, Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020 kemarin.

Bahkan, Supadma Rudana yang langsung menyerahkan bersama AHY kepada kandidat Cabup Bangli dari PDIP Sang Nyoman Sedana Artha.

Baca Juga: Bentangkan Spanduk di Bajra Shandi, Komunitas Sepeda Denpasar Desak Jerinx Dibebaskan

"Buat sementara di Bangli dan Badung kita berkoalisi dengan PDIP. Kita realitis menghitung kondisi politik," ujarnya, Minggu 30 Agustus 2020.

Politisi yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI ini menyebutkan bahwa partainya ingin membangun Bali secara kebersamaan sesuai dengan aspirasi rakyat.

"Di Pilkada Badung dan Pilkada Bangli itu kita sudah survei dan serap aspirasi rakyat. Maka kita gabung ke PDIP untuk berkoalisi. Kita ingin pembangunan di Bali itu kebersamaan dengan tetap kedepankan aspirasi masyarakat yang kita input dari kader dibawah," ujarnya.

Terkait rekomendasi Pilkada Badung sendiri, PSR menyebutkan bahwa rencananya, akan diserahkan pada Senin 31 Agustus 2020 di DPP Demokrat.

Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (GIRIASA) memamerkan rekomendasi dari DPP PDIP Rudolf Arnaud Soemolang

"Untuk Pilkada Badung kami memberikan mandat kepada Ketua DPC Badung Made Sunarta untuk ambil rekomendasi DPP Demokrat ke Jakarta," ucapnya.

Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini menambahkan bahwa pada empat Pilkada lainnya, Demokrat memilih bersebrangan dengan PDIP.

Pada Pilkada Jembrana, Demokrat usung Paslon Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna yang diusung bersama Partai Golkar dan koalisinya.

Sementara di Pilkada Karangasem mengusung paket I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana yang diusung Partai Golkar-NasDem-Gerindra dan koalisinya.

Baca Juga: Kritik Soal Penggunaan Masker Yang Tak Benar, Ahli Epidemiologi UI Sebut Pemimpin Harus Jadi Teladan

Kemudian di Pilkada Denpasar, Demokrat mengusung paslon Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara.

Dan di Pilkada Tabanan, Demokrat mengusung paket Anak Agung Ngurah Panji-Dewa Nyoman Budiasa.

Pihaknya juga membeber Partai Demokrat memastikan mengikuti 251 dari 270 Pilkada. Dari 251 Pilkada yang diikuti tersebut Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) paling banyak berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Jumlah Koalisi Demokrat di Pilkada Serentak 2020 se-Indonesia DPP Demokrat for Denpasar Update

Keputusan politik DPP Partai Demokrat dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020 mendatang sebanyak 45 Pilkada berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

"Dari 251 Pilkada yang akan kita ikuti di nasional, kita harus berkoalisi. Paling banyak yakni 45 daerah dengan PDI Perjuangan," beber Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini.

Supadma Rudana menjelaskan selain koalisi dengan PDIP di 45 Pilkada, Partai Demokrat berkoalisi dengan parpol yang lolos ke parlemen di Pilkada 2020.

Rinciannya di 36 daerah dengan PAN, dengan Partai Golkar di 35 daerah, dengan PKS di 30 daerah, dengan Partai Gerindra di 27 daerah, dengan Partai NasDem di 27 daerah, dengan PKB di 25 daerah dan dengan PPP di 17 daerah.

Baca Juga: Koster Jadi Panglima Perang PDIP di Pilkada, Mas Sumantri Ingatkan Jangan Menyalahgunakan Jabatan

Menurut Supadma Rudana koalisi yang dirancang ini mengikuti potensi dan peta politik di daerah masing-masing. 

"Koalisi dengan parpol itu mengikuti peta politik dan kekuatan mesin partai di daerah. Karena Partai Demokrat sudah pasti harus berkoalisi ketika tidak bisa mengusung calon. Dan walaupun Partai Demokrat bisa mandiri mengusung calon, juga tetap merangkul rekan koalisi. Dan kita punya target menang di Pilkada," tegas Supadma Rudana.

Kombinasi dan posisi Paslon kepala daerah atau wakil daerah Supadma Rudana mengatakan juga mengikuti peta politik di daerah yang berpilkada.

"Dengan PDIP misalnya, ada di daerah -daerah tertentu Partai Demokrat menjadi Calon Kepala Daerah. Sementara PDIP menjadi Calon Wakil Kepala Daerahnya. Dimana saja itu, nanti bisa dicek ketika daftar di KPU saja. Saya tidak ingat daerahnya mana saja supaya tidak salah data," tegas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. ***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler