DENPASARUPDATE.COM – Wacana pembangunan Bandara (Airport) Internasional di Buleleng masih terus tarik ulur. Ada yang menarik lokasi di Buleleng Barat, ada pula yang minta di Buleleng Timur.
Investor nya pun disebut beda-beda. Tarik ulur kepentingan itulah yang kemudian membuat rencana pembangunan bandara Bali Utara tak jelas.
Namun belakangan tersiar kabar rencana ini sudah masuk dalam proyek strategis nasional. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memberi sinyal bahwa tahapan pembangunan bandara baru di Bali Utara akan dilakukan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Weekend di Rumah Aja? ini Film Korea yang Bisa Anda Nikmati
Kejelasan tentang bandara baru Bali Utara masuk dalam proyek strategis nasional, terungkap lewat Perpres Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepataan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Peraturan itu ditandatangani oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (17/11) pekan lalu. Aturan itu juga telah sah diundangkan sebagai produk hukum pada Jumat (20/11) pekan lalu.
Dalam Perpres ini disebutkan ada beberapa proyek strategis nasional pada sektor Airport. Total ada 8 lokasi pembangunan bandara yang tercantum. Salah satunya ialah pembangunan bandara baru di Bali Utara.
Baca Juga: Tiarap Didera Covid-19, Desa Wisata Batuan Gianyar Bangkit dengan Kursus Menjahit
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, keputusan proyek strategis nasional itu dapat mengubah sejumlah aturan di bawahnya yang dinilai belum sesuai. Salah satunya adalah dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bali.
Dalam dokumen RTRW Bali secara tegas disebutkan bahwa bandara baru di Bali Utara berlokasi di Kecamatan Kubutambahan.
“Ini sudah ada dalam proyek strategis nasional. Ini yang akan bisa mengubah beberapa dokumen yang selama ini belum selaras. Termasuk pemanfaatan tata ruang,” kata Agus.
Baca Juga: Dennis Wise hingga Irfan Kecewa Dengan Sikap Barito. Sebut Sudah Hancurkan Masa Depan Indonesia
Apakah itu berarti bandara dibangun di Desa Sumberklampok? Agus tak menampiknya. Menurut Agus wilayah Sumberklampok didominasi oleh lahan tegalan kering dengan pantai yang indah. Lokasinya pun berada di ujung ruas Jalan Tol Gilimanuk-Mengwitani yang tengah dirancang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Ini sangat strategis untuk kepentingan bersama di Bali. Pembahasan ke arah (penetapan lokasi) itu sudah sampai pada focus group discussion untuk pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan ruang,” ujarnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, dengan pembangunan bandara baru itu, Pemprov Bali diharapkan dapat memfasilitasi pembangunan SMK baru atau penambahan jurusan baru di SMK yang ada di Buleleng.
Baca Juga: Jokowi Akan Aktifkan Calling Visa Buat Israel, Fadli Zon Sebut Lukai Umat Islam dan Khianati UUD 45
Jurusan yang dibutuhkan ialah yang berkaitan dengan tugas-tugas di bandara. Sehingga masyarakat mendapat peluang mengisi kebutuhan tenaga kerja di bandara.
“Kami tidak mau seperti kejadian bandara di selatan. Ruangnya tidak diisi masyarakat kita sendiri. Makanya perlu dikembangkan strategi pengembangan SDM, agar kita benar-benar jadi tuan rumah di tanah sendiri,” tegasnya.
Saat ini Agus menyatakan pemerintah kabupaten akan fokus dalam penyelesaian dokumen tata ruang. Pemerintah sudah menyusun review terhadap dokumen RTRW Kabupaten Buleleng. Review terhadap dokumen itu telah disampaikan pada DPRD Buleleng. Besar kemungkinan dokumen baru akan dibahas pada awal 2021. ***