Jaga Keberagaman, Elemen Masyarakat Gelar Apel Bersama Agustusan

- 17 Agustus 2020, 20:22 WIB
Upacara Agustusan yang digelar elemen masyarakat di Sandhi Murti Bali
Upacara Agustusan yang digelar elemen masyarakat di Sandhi Murti Bali /M Hari Balo

DENPASARUPDATE–Republik Indonesia (RI) berdiri atas dasar keberagaman (bhinneka tunggal ika).

Karena itu Perguruan Kebatinan dan Beladiri Sandhi Murti menginisiasi pelaksanaan peringatan hari jadi RI dengan menghimpun ormas lain.

Bertempat di halaman kediaman Pinisepuh Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta digelar upacara peringatan detik-detik Proklamasi Senin 17 Agustus 2020.

Baca Juga: Gubernur Bali Apresiasi Dipilihnya Kain Gringsing Khas Tenganan di Uang Kertas Baru Rp75 Ribu

Ikut bergabung dalam upacara Agustusan itu yakni PCNU Kota Denpasar, barisan Patriot Garuda Nusantara (PGN) dan Kaukus Perempuan Politik Indonesia Provinsi Bali dibawah AA Sri Wigunawati.

Bertindak selaku inspektur upacara mantan Kasdam IX Udayana Brigjen (Purn) Made Sumantra dengan Komandan Upacara Daniar Trisasongko dari PGN. 

Dalam amanahnya Brigjen TNI (Purn) Made Sumantra menegaskan 75 tahun Indonesia sebagai negara harus disyukuri.

Baca Juga: HUT RI ke-75, BI Luncurkan Uang Baru Pecahan Rp75.000, Penasaran? Ini Wujudnya

Di wabah Covid-19 ini, semua komponen bangsa tidak perlu saling menyalahkan, karena pemerintah sedang bekerja maksimal dalam penanganan wabah.

“Kunci menghindari penularan Covid-19 ini tak ada jalan lain yaitu dengan menjaga disiplin diri sesuai protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” serunya.

Sementara Ngurah Harta selaku Pinisepuh Sandhi Murti menegaskan apel bersama dengan tujuan mempererat persatuan nasional tanpa sekat agama, suku, ras dan budaya.

Tokoh masyarakat Bali Gus Yadi dalam upacara Agustusan di Sandhi Murti Bali
Tokoh masyarakat Bali Gus Yadi dalam upacara Agustusan di Sandhi Murti Bali M Hari Balo

"Kita ingin meneguhkan semangat dan jiwa nilai nasionalisme kepada generasi muda kita yang sudah tak diajari lagi sejarah bangsa, sehingga nilai juang tetap melekat kepada mereka," tegasnya.

Menurut Ngurah Harta, generasi kepahlawanan dewasa ini sudah menurun karena kurangnya pemahaman generasi muda.

Mengenai dilibatkannya lintas agama dalam upacara memperingati kemerdekaan kali ini, Ngurah Harta menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk mempererat persatuan serta toleransi.

"Kita ingin menunjukan nilai tolerans dan keberagamani, semua agama ada disini, Islam, Hindu, Kristen, gabung disini. Disinilah kekuatan Indonesia untuk maju” tegasnya. Upacara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ketua PCNU Kota Denpasar, H. Pujianto. ***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah