Pihaknya juga menduga bahwa selain berasal dari proyek tersebut, pasir dan lumpur itu juga berasal dari sempadan sungai yang mengalami longsor.
Baca Juga: Dari Makan Sampai Perawatan Diri, Cashback 30 Persen dengan ShopeePay
Oleh sebab itu, pihaknya meminta Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Dinas PUPR Provinsi Bali guna turun langsung mengawasi proyek yang ditimbulkan dan longsor.
Dia juga mengunkapkan bahwa gangguan yang dialami tersebut sudah terjadi sejak dua minggu lalu.
Baca Juga: 6 Tips Mudah Menjadi Desain Grafis Freelance, Nomor 4 Wajib Diketahui
Bahkan, lumpur dan pasir yang terlalu banyak masuk ke IPA Intake menyulitkan petugas melakukan proses pengolahan.
Pihaknya juga mengungkapkan, selain pasir dan lumpur yang menjadi keluhan dalam proses pengolahan air baku adanya batu yang juga terbawa ke hilir.
Baca Juga: Update Harga Emas Pada Senin 18 Januari 2021, Emas Antam STABIL Rp1.934.000 per 2 Gram
Proses produksi yang biasanya bisa sampai 500 liter perdetik keatas kini hanya 200 liter perdetik. Akibatnya, pengaliran air ke reservoir menjadi lemah.
Dikatakannya, kondisi ini akan terus terjadi sepanjang proyek bendungan sidan masih berlangsung.