Baca Juga: Marc Klok is Back! Ikut Latihan, Siap Gempur Gawang Bhayangkara FC di Laga BRI Liga 1 Besok Lur
Berawal dari itulah, Mangkunegara II mengembangkannya menjadi Legiun Mangkunegaran pada tahun 1808.
Nama legiun diadopsi dari bahasa Perancis, yakni Legionnaire, yang artinya pasukan bala tentara.
Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding, Kisah 'Hantu Laut' Marinir Bertemu Hantu Beneran di Medan Tempur Dwikora
Pertempuran Tarakan, Aceh, pendudukan Yogyakarta, Perang Jawa, Perang Dunia II adalah bagian dari ekspedisi Legiun di luar wilayah Mangkunegaran.
Anggota Legiun Mangkunegaran pun tidak hanya laki-laki, tetapi ada pula perempuan.
Baca Juga: Ngeri! Kisah Horor Tersesat di Gunung Semeru, Pendaki Lihat Banaspati dan Ketemu Kuntilanak Merah
Menariknya, Legiun Mangkunegaran dibentuk dengan mengadopsi taktik, persenjataan, organisasi, dan penampilan fisik Grande Armee, yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.
Pasukan perempuan Legiun Mangkunegaran bersenjatanya juga pandai memainkan alat musik.