Network
DENPASARUPDATE.COM - Sejak dideteksi pada akhir 2019 kemudian menyebar ke beberapa wilayah di dunia pada 2020, telah ada beberapa varian dari COVID-19.
Beberapa variasi COVID-19 mungkin tidak benar-benar mengetahui oleh masyarakat umum namun selalu diidentifikasi perkembangannya secara detail dan terkini oleh WHO.
Sementara ini, ada beberapa varian COVID-19 yang kita kenali lebih umum seperti Beta dan Delta yang namanya didasarkan pada alfabet Yunani.
Penyebutan varian COVID-19 yang didasarkan pada alfabet Yunani tersebut sebenarnya sudah dikenalkan oleh WHO sejak Mei 2019.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Strategi Agar Lulus SKD CPNS 2021, Dijamin Selesai Tepat Waktu
Sampai pada 7 Agustus 2021, dikutip DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) dari The Telegraph, setidaknya sudah ada sekitar 11 varian COVID-19.
“Sejauh ini 11 mutasi telah diberi nama: empat varian yang menjadi perhatian utama, termasuk Delta dan Beta; empat varian yang menjadi pembahasan, seperti Eta dan Lambda; ditambah Epsilon, Zeta dan Theta, yang dipertimbangkan "untuk dianalisis lebih lanjut" tetapi hanya ketika muncul gejala,” tulis The Telegraph.
Mengenai varian COVID-19 yang diperkirakan akan semakin banyak, terdapat pernyataan menarik yang disampaikan oleh salah satu perwakilan dari WHO.
Perwakilan tersebut adalah Dr Van Kerkhove, seorang epidemolog yang memang sejak awal dipilih untuk memimpin penelitian terkait virus COVID-19 ini.
