Memanas, Tiongkok Kirim Pasukan ke Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan

21 Agustus 2020, 10:24 WIB
Armada kapal perang Cina saat latihan gabungan dengan Rusia. Cina mengerahkan armada militer untuk bersiap melawan provokasi AS di Laut Cina Selatan. /xinhua

DENPASARUPDATE.COM - Tensi politik di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara semakin memanas saja.

Militer Tiongkok atau Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok atau (PLA) mengirimkan dua armada dan pasukan lengkap dua wilayah perairan yang selama ini menjadi bara di kawasan Asia-Pasifik yakni Laut Cina Selatan (LCS) dan Selat Taiwan.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat 21 Agustus 2020, memperlihatkan bahwa foto-foto kapal perusak kawal rudal Hohhot jenis Hull-161 milik Komando Armada Selatan milik Angkatan Laut Tiongkok yang sedang berlayar di perairan yang menjadi sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Top 5 Terbaik Chipset Smartphone Andorid Terkencang Januari Sampai Juni di China versi Antutu

Sehari sebelumnya, militer Tiongkok mengeluarkan pernyataan bahwa Komando Armada Timur mengirimkan pasukan laut dan udara ke Selat Taiwan guna melacak dan memantau pergerakan USS Mustin, kapal perusak rudal milik Amerika Serikat, yang berlayar melintasi Selat Taiwan pada Selasa 18 Agustus 2020.

Para pengamat militer China memperkirakan kapal perang AS itu mendekati area pengawasan kapal perang, pesawat tempur, dan radar PLA sehingga harus segera dihentikan kalau melintasi garis merah.

Juru bicara Komando Armada Timur PLA Kolonel Senior Zhang Chunhui mengatakan bahwa AS terus melakukan tindakan negatif di Taiwan sehingga mengancam stabilitas lintas-selat.

Baca Juga: Mr.X Ditemukan Tewas Mengambang Dalam Waduk Muara Nusa Dua

Menurut dia, Komando Armada Pasifik AS, USS Arleigh Burke, yang merupakan kapal perusak radar, melakukan transit rutin di Selat Taiwan pada Selasa.

Dalam setahun, sudah ada 10 kapal perang AS yang transit di Selat Taiwan, kata Zhang.

"Kami sangat mengecam karena hal itu merupakan bentuk sabotase terhadap prinsip Satu China dan mengganggu situasi Selat Taiwan yang tidak sesuai dengan kepentingan China dan AS. Hal itu juga merusak iktikad baik kedua negara di Selat Taiwan karena adanya ancaman nyata bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan. Ini sangat membahayakan," ujarnya.

Baca Juga: Bermarkas di Singapura, Zoom Buka Pusat Data Pertama di Asia Tenggara

Nanjing, kapal perusak radar tipe 052D milik Angkatan Laut PLA, terus menguntit pergerakan kapal AS, sebagaimana dilaporkan media Taiwan.

Selain kapal perang, PLA juga mengirimkan pesawat peringatan dini, pesawat misi khusus, jet tempur, dan drone mata-mata untuk memantau pergerakan kapal-kapal AS, menurut sumber PLA yang dikutip media resmi China.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler