Korea Utara Umumkan Satu Korban Meninggal Akibat Covid-19 dan 187.800 Orang Positif

15 Mei 2022, 20:25 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat menghadiri parade militer Korea Utara /Bangkok Post

DENPASARUPDATE.COM - Korea Utara mengkonfirmasi satu korban meninggal yang positif Novel Coronavirus, Covid-19, setelah sekitar 187.800 orang menjalani karantina dan dirawat setelah mengalami demam.

Virus Covid-19 menyebar cepat di Korea Utara seperti dilaporkan oleh media yang dikelola pemerintah setempat pada Jumat.

Korea Utara pada Kamis lalu melaporkan kasus Coronavirus pertamanya sejak pandemi dimulai, hal ini mendorong pimpinan Kim Jong Un menginstruksikan para pejabat untuk secara menyeluruh memblokir semua kota dan kabupaten di seluruh negara dan melakukan peningkatan langkah pencegahan wabah.

Baca Juga: Batal Ambil dari Korea, Pelatih Baru Persija Jakarta Disebut Pernah Latih Klub Serie A, Dua Nama Ini Menguat

Pimpinan Kim memfokuskan penyebaran demam secara simultan ini dengan menunjuk adanya titik rentan dalam sistem pencegahan epidemi yang telah dibuat.

Korea Utara sendiri diperkirakan akan menerima vaksin Covid-19 dari Astrazeneca melalui fasilitas COVAX yang didukung pemerintah AS pada Mei tahun lalu, tapi rencana tersebut ditunda karena Korea Utara tidak mau mengikuti instruksi yang diberikan oleh program COVAX.

Baca Juga: POPULER PAGI INI: Eks Persija Jakarta Pilih PSM Makassar, Persib Bandung & Barito Putra Kena Prank Pemain Ini

Sebagai Negara tetangga terdekat Korea Selatan telah menawarkan kiriman bantuan vaksin Covid-19 pada Jumat berupa masker dan self test kit serta barang lainnya ke Pyongyang karena kondisi pandemi Korea Utara dinilai cukup serius.

Korea Utara sendiri telah melakukan penutupan wilayah perbatasannya dengan Cina dan Rusia sejak awal 2020 untuk mencegah serangan pandemi yang pertama kali terdeteksi di Kota Tiongkok Tengah Wuhan pada akhir 2019.

Baca Juga: PSM Makassar Tebus Samuel Christianson dari Persija Jakarta, Eks Persebaya Surabaya Siap Jadi Pasukan Ramang

Pengoperasian kereta barang antara Korea Utara dan Cina telah diberhentikan sementara dan dibuka kembali pada Januari setelah masuknya perdagangan bilateral yang cukup berdampak pada ekonomi Korea Utara, hingga sulitnya orang-orang menerima pasokan makanan yang memadai untuk kebutuhan sehari-hari.

Korea Utara diyakini rentan terhadap penyakit menular karena sebagian besar kekurangan persediaan makanan dan medis kronis sebagai akibat dari sanksi ekonomi internasional yang ditujukan untuk menggagalkan ambisi rudal nuklir dan balistik Pyongyang.

Baca Juga: Elkan Baggott dan Saddil Ramdani Tak Ikut, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina

Orang asing bahkan pernah dilarang memasuki Korea Utara selama wabah 2003 sindrom pernapasan akut yang parah, atau SARS, dan epidemi Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014.***

 

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Kyodo News

Tags

Terkini

Terpopuler