2000 Penggemar Tangmo Nida Protes Kepolisian, Kritik Sikap Skeptis dalam Penyelidikan

12 Maret 2022, 20:15 WIB
2000 Penggemar Tangmo Nida Protes Kepolisian, Kritik Sikap Skeptis dalam Penyelidikan /

DENPASARUPDATE.COM - Kasus kematian artis cantik asal Thailand, Tangmo Nida masih menjadi teka-teki sampai hari ini.

Walaupun sempat akan ditutup oleh pihak kepolisian karena dianggap sebagai sebuah "kelalaian" bukan pembunuhan, tampaknya hal tersebut tidak mampu mengatasi perbincangan publik.

Banyak yang meminta keadilan untuk Tangmo Nida dengan semakin besarnya spekulasi bahkan hampir keyakinan bahwasanya memang ada "pembunuhan" di balik kasus tersebut.

Baca Juga: Video Rekaman Suara 13 Detik Diduga Tangmo Nida, Gatick dan Lainnya Ribut di Atas Speedboat Viral di Medsos

Atau lebih lagi, ada beberapa pihak yang mungkin memiliki keterkaitan erat baik secara sengaja maupun tidak sengaja dengan kasus kematiannya.

Misalnya saja, salah satu tokoh publik yang dikabarkan dengan pihak kerajaan Thailand yang ada di dekat tempat kejadian.

Baca Juga: Profil Ibunda Tangmo Nida, Panida Siriyudthayothin, yang Sama dengan Putrinya Pernah Jadi Artis di Thailand

Selain itu, pihak keluarga terutama sang Ibu juga sudah menyampaikan permohonan kepada pihak Komnas HAM setempat untuk turun tangan dan melanjutkan penyelidikan di luar urusan terkait warisan dan uang asuransi.

Beberapa media Thailand bahkan dunia juga memberikan perhatian yang lebih sekaligus meminta kejelasan atas hasil penyelidikan ini.

Baca Juga: Banyak Kecurigaan, Ibunda Datang ke Komnas HAM dan Parlemen Tuntut Keadilan Bagi Tangmo Nida

Tidak hanya pihak keluarga dan media, sejak berita kematiannya diketahui oleh publik, semakin banyak penggemar yang kemudian membuka suara.

Ada sebuah klub penggemar resmi aktris Nida "Tangmo" Patcharaveerapong, yang berencana untuk berkumpul di markas besar Polisi Kerajaan Thailand (RTP) demi menyerukan keadilan atas kasus kematiannya.

Baca Juga: Cuma 15 Menit Melayat ke Pemakaman Tangmo Nida, Gatick Langsung Pulang, Tak Ada Penyesalan?

Walaupun grup tersebut baru dibentuk dan diperkenalkan pada hari Jumat 11 Maret 2022 setidaknya sudah ada sekitar 2000 orang yang bergabung.

Mereka melakukan demonstrasi pada hari Sabtu pagi 12 Maret 2022 dan menyampaikan beberapa hal.

Bahkan mereka juga mengenakan pakaian yang khusus yaitu pakaian berwarna hitam dan putih.

Baca Juga: Banyak ‘Sultan’ Muda Pamer Harta di Medsos, Menkeu Sri Mulyani: Kami Bakal Satroni!

Gerakan demonstrasi ini dimulai setelah publik malah menjadi skeptis tentang penyelidikan polisi atas kematiannya Tangmo Nida.

Walaupun pihak kepolisian sudah menunjukkan banyak bukti dan memeriksa puluhan saksi, banyak yang berpikir bahwa masih ada beberapa hal yang seharusnya digali lagi dan lagi.

Baca Juga: Gatick Bawa Buket Bunga Hydrangea Hadiri Upacara Pemakaman Tangmo Nida Hari Pertama, Ini Maknanya

Apalagi para teman Tangmo Nida yang bersamanya ketika hari kematiannya sempat memberikan pernyataan yang bertentangan atau mencurigakan tentang apa yang telah terjadi.

Polisi kemudian mengatakan kepada pers bahwa bukti dan saksi menunjukkan kelalaian yang menyebabkan kematian, bukan pembunuhan, yang semakin memicu kekhawatiran tentang kurangnya transparansi dalam penyelidikan.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Tangmo Nida Berlanjut, Sahabat Tangmo Nida Lainnya Beri Kesaksian Baru yang Mengejutkan

Kesaksian samar yang diberikan oleh kelima orang tersebut -- Tanupat "Por" Lerttaweewit, Phaiboon "Robert" Trikanjananun, Idsarin "Gatick" Juthasuksawat, Wisapat "Pasir" Manomairat dan Nitas "Job" Kiratisoothisathorn - juga dianggap masih belum jelas.

Sementara itu, Letjen Pol Jirapat Phumijit, komisaris polisi, mengatakan kasus tersebut belum selesai karena polisi sedang menunggu hasil otopsi dari Universitas Mahidol dan Institut Kedokteran Forensik. Ia juga meminta siapa pun yang memiliki bukti untuk menghubungi penyelidik.

Upacara kematian Tangmo Nida sendiri diadakan di Gereja Liberty Bangkok di distrik Saphan Sung sejak Jumat dengan pengunjung mencapai 1000 orang. ***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Bangkok Post

Tags

Terkini

Terpopuler