"Dia (Paulus, Red) mengatakan pada saya jika Naya akan dibawa ke tukang pijat dan diinapkan di sana, besok paginya akan dijemput," kata wanita asal Banyuwangi itu.
Kapolresta Denpasar Kombespol Bambang Yugo Pamungkas didampingi Kasatreskrim Kompol Mikael Hutabarat, membeberkan, jika sang ibu membela anaknya, maka Jo tak segan menganiayanyanya.
Bahkan, mengancam akan lebih keras menyakiti Naya. "Kerap diancam, jika wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur itu masih ngeyel untuk membela sang anak, maka dirinya yang akan dijadikan sasaran penganiayaan oleh kekasihnya," terang Kapolresta.
Pun pengakuan Jo ketika di interogasi Kapolresta, lelaki asal NTT ini mengaku bahwa kekerasan itu dilakukannya terhadap Naya, lantaran kesal.
"Benar saya sering menyiksa Naya. Sebab Naya tidak mau diatur. Seperti sengaja pura-pura tidur saat dibangunkan," bebernya.
Namun, Jo malah kebablasan alias terus menerus menyakiti gadis itu.
Sebagaimana berita sebelumnya, Naya ditelantarkan pada Selasa (19/7) pukul 00.30, kedua pipi Naya ditampar dan ditenggelamkan dalam ember besar warna hitam.
Lalu, anak malang ini dibanting di kasur, dipaksa push up. Dihukum lari bolak-balik dalam kamar, serta bergaya kuda-kuda sampai korban kelelahan. Tak puas sampai disitu, dia menggigit payudara Naya, serta memukul perutnya dua kali sampai lebam.