Dihantam Covid-19 dan Rilis Film Menurun Drastis, Bioskop di Malaysia Tutup Sementara

1 November 2020, 05:59 WIB
Semua gedung bioskop di negeri Jiran Malaysia tutup akibat deraan pandemi covid-19 /kartika mahayadnya/antara

DENPASARUPDATE.COM – Industri film di negeri Jiran Malaysia benar-benar tiarap. Operator bioskop di Malaysia atau Asosiasi Pameran Film Malaysia (MAFE) telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara operasional semua bioskop mereka di seluruh negeri atau provinsi akibat pembatasan sosial dan keterbatasan rilis film.

Dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Sabtu,31 Oktober 2020 MAFE mengatakan keputusan tersebut akan dilaksanakan pada bulan November ini.

GSC Cinemas dan TGV Cinemas akan berhenti beroperasi pada 2 November dan seterusnya, sedangkan bioskop lain akan menangguhkan pemutaran film dan operasi mereka pada bulan itu juga.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Minggu 1 November 2020 Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

"Penutupan ini adalah keputusan kohesif yang diambil oleh industri sehubungan dengan implementasi Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) Bersyarat baru-baru ini, yang mengharuskan bioskop untuk tetap tutup, ditambah dengan kurangnya rilis film baru dalam jangka pendek yang sangat penting untuk menarik penonton bioskop kembali ke bioskop," katanya, mengutip laman kantor berita Antaranews.com.

Industri bioskop terpukul karena pandemi yang menderita kerugian pendapatan hingga 90 persen dari.

Saat ini GSC Cinemas baru menutup operasinya untuk November sedangkan operator jaringan bioskop ini berencana untuk memulai kembali aula pada Desember.

Baca Juga: Kontrak Habis Desember, Nouri Masih Prioritaskan Bali United

Operator lain akan terus memantau situasi dan bereaksi sesuai kondisi pasar setelah membaik.

Namun semua setuju bahwa bantuan pemerintah dan dukungan persewaan untuk industri yang sedang berjuang sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Dunia Film Berduka, Pemeran James Bond, Sean Connery Tutup Usia

CEO Golden Screen Cinemas Koh Mei Lee kepada media setempat mengatakan industri ini mengalami kerugian sebesar RM1,3 juta per hari atau Rp4 miliar lebih yang berarti total kerugian RM475 juta pada 2020 dibandingkan dengan keuntungan sebesar RM102 juta pada 2019 lalu. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler