Dari Rakorda Partai Demokrat Bali, Tiga Daerah Jadi Atensi Khusus di Pilkada Serentak

- 3 November 2020, 22:14 WIB
Para calon kepala daerah yang diusung Demokrat dalam Rakorda Demkorat Bali, di Denpasar Selasa 3 November 2020
Para calon kepala daerah yang diusung Demokrat dalam Rakorda Demkorat Bali, di Denpasar Selasa 3 November 2020 /Rudolf Arnaud Soemolang

DENPASARUPDATE.COM – Partai Demokrat menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), Selasa 3 November 2020.

Dalam Rakorda yang digelar di Inna Heritage Hotel, Denpasar tersebut membahas mengenai pemenangan Pilkada Serentak 2020.

Tiga daerah yang menjadi perhatian khusus Demokrat di Pilkada Serentak 2020. Daerah-daerah tersebut yakni, Jembrana, Tabanan, dan Kota Denpasar.

Baca Juga: Berbahaya dan Berpotensi Disalahgunakan, 92,6 Ton Amunium Nitrat Dimusnahkan

Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta, ia menjelaskan bahwa di Pilkada Jembrana pihaknya sangat optimis merebut kemenangan di sana.

Apalagi, jika berdasarkan hitung-hitungan matematika, pihaknya yang mengusung duet kader Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna (Tepat) diperkuat dengan dukungan 14 partai politik melalui Koalisi Jembrana Maju (KJM).

“Di atas kertas diperkuat 14 partai. Semuanya sudah kerja. Jadi di atas angin. Tapi ada 18 persen masyarakat Jembrana yang masih tergolong swing voters. Siapa yang dalam 36 hari ke depan bisa menyentuh dan menggarap 18 persen ini akan jadi pemenang,” sebutnya.

Baca Juga: Gagal Verifikasi Email Prakerja Gelombang 11? Simak Caranya Agar Lolos dan Bisa Daftar

Selain Jembrana, dua wilayah lainnya dipandang perlu mendapatkan perhatian sesuai dengan hasil survei internal Demokrat yakni, Tabanan dan Kota Denpasar.

Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta (tengah) berasama Sekretaris DPD Partai Demokrat Bali, Wayan Adnyana (kiri) dan Sekretaris Badan Jaringan Pembinaan Konstituen DPP Partai Demokrat, Agustinus Tamo Mbapa
Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta (tengah) berasama Sekretaris DPD Partai Demokrat Bali, Wayan Adnyana (kiri) dan Sekretaris Badan Jaringan Pembinaan Konstituen DPP Partai Demokrat, Agustinus Tamo Mbapa Rudolf Arnaud Soemolang

Salah satu alasan yang Ia beberkan adalah karena tingkat partisipasi pemilih di tiga daerah tersebut cukup rendah.

Dari temuan survei yang dilakukan internal Demokrat, sebut Mudarta, rendahnya partisipasi pemilih akibat kekhawatiran masyarakat terhadap wabah virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Ini Link Live Streaming 8 Pertandingan Liga Champions, Salah Satunya Ada Real Madrid vs Inter Milan

“Di Denpasar dari temuan survei yang kami lakukan 70 persen masyarakat belum menentukan pilihannya. Bahkan angka golput diprediksi diatas 30 persen. Masyarakat cenderung memilih kesehatan daripada harus datang ke TPS untuk mencoblos,” katanya.

Dengan alasan itulah, Mudarta meminta seluruh tim kampanye dan pemenangan, relawan, pendukung, dan parpol pengusung dan pendukung untuk bekerja keras meyakinkan masyarakat datang ke TPS.

“Pesta demokrasi di masa covid ini tantangannya sulit karena itu kita semua harus kerja keras, DPP juga turun gunung untuk memformulasikan strategi khusus dalam sisa waktu jelang pencoblosan 9 Desember nanti,” sebut politkus asal Jembrana ini.

Baca Juga: Mau Dapat BLT Guru Honorer? Segera Login info.gtk.kemdikbud.go.id Untuk Cek, Pasti Cair!

Sementara untuk tiga daerah lagi yaitu Kabupaten Badung, Bangli, dan Kabupaten Karangasem, kata Mudarta, tinggal pemantapan lagi.

“Karena di tiga daerah itu gerakan relawan, pendukung, parpol koalisi dan paslon sudah sangat masif dilakukan,” sambung Mudarta.***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x