Debat Perdana Pilkada Karangasem Berlangsung Panas, MASSKER Sodok NADI Soal PDAM, Ini Sebabnya

- 25 Oktober 2020, 11:05 WIB
Pasangan IGA Mas Sumantri-Made Sukerana (MASSKER) di debat perdana Pilkada Karangasem, Sabtu 24 Oktober 2020 malam.
Pasangan IGA Mas Sumantri-Made Sukerana (MASSKER) di debat perdana Pilkada Karangasem, Sabtu 24 Oktober 2020 malam. /Rudolf Arnaud Soemolang

MASSKER melalui Mas Sumatri mengajukan pertanyaan kepada paslon NADI terkait pertanyaan, khususnya kepada Cabup Gede Dana terkait persoalan pengajuan Ranperda untuk penyertaan modal daerah untuk PDAM Karangasem, untuk memberikan layanan air untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang menurut Mas Sumantri tidak pernah ada tindaklanjutnya.

Padahal, saat itu Gede Dana masih menjabat sebagai Ketua DPRD Karangasem. Menurut Mas Sumantri ini membuat 1500 warga masyarakat di Karangasem batal mendapat sambungan air PDAM hanya karena tidak pernah dibahas oleh legislatif.

Baca Juga: Minggu 25 Oktober 2020 Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius

"Padahal ini sudah masuk KUA dan PPAS. Sehingga hak masyarakat sebanyak 1.500 orang berpenghasilan rendah di Karangasem hilang," serang Mas Sumatri.

Mendapat serangan dari Mas Sumantri, Gede Dana berusaha mengelak, ia malah menyebut tata kelola pemerintahan yang dijalankan Mas Sumantri.

"Ini tata kelola pemerintahan ibu Mas Sumatri tidak bagus. Kami tidak mau melanggar tata kelola aturan. Jangan sisakan masalah. Saat itu Badan Musyawarah DPRD Karangasem sudah selesai menetapkan agenda. Masalah air bersih di Karangasem, apakah sudah ada data tepat? Saya tanya Kabag Ekonomi Pemda Karangasem, rancangan ranperda belum kelar ditandatangani. Banmus DPRD sudah lewat membahas itu," sodok Gede Dana.

Baca Juga: Dukungan Sang Ayah, Doa Ronaldo, Hingga Putuskan Pensiun Usai Pertahankan Rekor 29 Kali Kemenangan

Mendapat sodokan dari Gede Dana, Mas Sumantri balas menyerang dengan menyebut bahwa dirinya membantah disebut terlambat menandatangi rancangan Perda tersebut, apalagi hal tersebut merupakan hibah dari pemerintah pusat kepada Karangasem.

"Saya tidak setuju dikatakan terlambat menandatangani. Apalagi ini hibah pusat. Saya tidak melihat keseriusan anda di DPRD Karangasem. Ini hibah pusat, sudah dapat dari pusat malah jadi hangus karena DPRD Karangasem. Harusnya ini pelajaran bagi Karangasem dalam memperjuangkan kepentingan rakyat," ujar Mas Sumatri.

Gede Dana balik menyerang Mas Sumatri dengan tudingan tidak paham aturan.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x