“Kami melibatkan siswa SD, SMP dan SMA/SMK yang ada di Kota Semarapura dalam penyambutan ini. Sekiranya ada sekitar 3 ribu orang dari semua elemen masyarakat mengikuti penyambutan ini,” terang Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Kadisdikpora) Klungkung, I Ketut Sujana.
Meski informasi Raja Klungkung, Ida Dewa Agung Jambe dirasakan dadakan sehingga persiapan penyambutan dilakukan dengan waktu singkat, menurutnya tidak ada masalah berati yang ditemukan. Sebab para peserta yang mengikuti kegiatan penyambutan ini sudah terlatih sehingga tidak mengenal kata dadakan. “Semuanya siap,” ujarnya.
Baca Juga: Amerika Serikat, Kongo dan Kamboja Kagumi Inovasi Pengelolaan Sampah di TOSS Center Klungkung
Setibanya di Catus Pata, iring-iringan memutari Catus Pata Klungkung sebanyak tiga kali. Menurut Made Kasta, Catus Pata merupakan lokasi meninggalnya Ida Dewa Agung Jambe dalam peperangan berdasarkan keterangan leluhur terdahulu.
Sehingga prosesi itu dilakukan untuk mengenang perjuangan Ida Dewa Agung Jambe sebelum akhirnya iring-iringan tiba di Puri Agung Klungkung yang menandakan usainya acara penyambutan penghargaan yang bertahun-tahun di nanti tersebut.
“Kita semua patut berbangga dengan gelar pahlawan ini. Dengan begitu, sudah sepatunya kita semua mengamalkan nilai-nilai yang dijunjung leluhur terdahulu,” ungkap pewaris Puri, Ida Dalem Semara Putra.
Pihaknya juga mengajak bersama-sama menjaga kekompakan, bersatu padu untuk membangun Semarapura, Klungkung pada khususnya, Bali untuk mewujudkan Indonesia maju. ***