"Ini menunjukan bahwa terwujudnya satu data berbasis desa karena semangat para penyelenggara pemerintahan di Jembrana untuk kebaikan rakyat, penyelenggaraan pemerintahan dan untuk kebaikan pelayanan publik," tandasnya.
Sementara itu, Sekda I Made Budiasa mengatakan JSDDD mendapat apresiasi dari staf khusus Mendagri, karena hal tersebut sejalan dengan program Kementerian Dalam Negeri dalam merancang regulasi penyusunan data di daerah.
"Staf Khusus dari Mendagri sangat mengapresiasi apa yang sudah kita perbuat sebagai inovasi dari pemerintah Jembrana yang diwujudkan dengan program Jembrana Satu Data Dari Desa, seperti yang disampaikan bahwa beliau di Kementerian Dalam Negeri juga sedang merancang regulasi mengenai penyusunan data-data yang ada di daerah, Oleh karena itu hasil dari inovasi kita akan dijadikan bahan masukan untuk dikolaborasikan dengan apa yang sedang beliau rencanakan di tingkat pusat," ujarnya.
Baca Juga: Sinopsis & Link Nonton Blind Episode 5 Drama Korea Sub Indo: Sung Jung Kabur Diselamatkan Eun Ki
Lanjutnya, Birokrat yang pernah menduduki jabatan kepala BKPSDM ini menuturkan perlu adanya konsolidasi antara pemerintah kabupaten Jembrana dengan Kementerian Dalam Negeri khususnya mengenai data kependudukan dan pemerintahan desa.
"Untuk menyelaraskan program yang telah kita buat dengan pemerintah pusat, perlu juga kita konsolidasi ke Kemendagri karena data kita merupakan bagian dari data pemerintah pusat khususnya di kemendagri antara lain data kependudukan dan pemerintahan desa," pungkas Budiasa.
Selain untuk mengetahui JSDDD, dalam kesempatan tersebut para Staf Khusus Mendagri juga melihat secara langsung proses budidaya udang Vanane di Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP) 2 di desa Pengambengan serta pengolahan sampah terpadu di TPA Peh, desa Kaliakah, Kecamatan Negara.***