Jaya Negara Paparkan Peran Sabha Upadesa dalam Penyelesaian Permasalahan Konflik di Seminar FIB Unud

- 2 September 2022, 08:00 WIB
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Nasional Bahasa, Sastra dan Budaya yang digelar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana di Auditorium Widya Sabha, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Kampus FIB Unud, Kamis 1 September 2022
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Nasional Bahasa, Sastra dan Budaya yang digelar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana di Auditorium Widya Sabha, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Kampus FIB Unud, Kamis 1 September 2022 /Ahmad Latief Fahrezi/Denpasar Update

“Kondisi yang serba tidak menentu, berubah dengan cepat memerlukan fleksibilitas serta pehamanan, sehingga mampu mendukung terciptanya pelayanan yang optimal bagi masyarakat,” katanya

Lebih lanjut dikatakan, pelaksanaan Seminar Nasional Bahasa, Sastra dan Budaya dengan tema Santa Smreti ini sejalan dengan visi kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar Maju.

Baca Juga: Bandel Ketika di SMA, De Gadjah yang Kini Legislator Jadi Kesayangan Guru, Ini Pesannya untuk Para Siswa

Dimana secara khusus berkaitan dengan misi penguatan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berlandaskan kebudayaan Bali.

Hal ini kata Jaya Negara dibentengi dengan Sabha Upadesa yang merupakan lembaga kemasyarakatan dengan memadukan unsur Perbekel/Lurah, Bendega, Desa Adat, dan Subak dalam mengajegkan Tri Hita Karana di Kota Denpasar.

Sehingga peran Sabha Upadesa sangat strategis dalam menyelesaikan permasalahan/konflik secara maksimal.

Baca Juga: Mendalami Pengelolaan Kesehatan dan Pariwasta, Pemkab Tabanan Jadi Tujuan Studi Tiru Kabupaten Padang Pariaman

Selain itu, dengan adanya Sabha Upadesa, diharapkan mampu memperkokoh sinergitas dan kolaborasi pemerintah dengan lembaga sosial kemasyarakatan, sehingga konflik-konflik sosial dapat dicegah dan diselesaikan dengan arif dan bijaksana berdasarkan semangat nilai kearifan lokal.

“Nilai kearifan lokal seperti spirit Weda Wakya “Vasudhaiva Khutumbakam” dapat diartikan kita semua bersaudara (menyama braya). Visi misi Kota Denpasar digerakkan oleh spirit itu, yang mengandung makna dalam kehidupan ini kita semua bersaudara. Semua sektor kehidupan harus diselesaikan dengan paras paros sarpanaya, salunglung sabayantaka,” jelasnya

Baca Juga: Susul Carlos Fortes, Dua Pemain Pilar PSIS Semarang Ini Alami Cedera, Bakal Absen Beberapa Laga Liga 1

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah