Baca Juga: Mobil Pajero Sport Anda Ingin Tetap Terlihat Gagah, Mewah dan Prima, Simak Ini Tipsnya
Pihaknya juga menjelaskan bagaimana tarian ini telah mengalami berbagai pergeseran makna dan pakem, serta mengarah pada unsur pornografi.
“Fungsi kami di Pemkab Tabanan, berkomitmen untuk menyelamatkan ikon Bali, khususnya joged bumbung ini yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Oleh karena itu kami ingin menyelamatkan, melestarikan dan mengembangkan joged-joged bumbung ini ke pakem aslinya, sehingga dalam lomba ngibing ini kita menghindari gerakan-gerakan erotis yang mengarah ke pornografi, itu maknanya, terus semangat dan hebat, Tabanan!” Papar Sugatra usai perlombaan.
Pemenang perlombaan ini juga langsung diumumkan di lokasi, oleh dewan juri yang disiapkan dari dinas kebudayaan. Dengan juara I dari Bakeuda, juara II dari Dinas Sosial, juara III dari Disnaker dan juara favorit dari Sekretariat Daerah Tabanan.
Baca Juga: Mobil Pajero Sport Anda Ingin Tetap Terlihat Gagah, Mewah dan Prima, Simak Ini Tipsnya
Dijumpai di lokasi, peraih juara III dari Disnaker, I Nyoman Putra menilai perlombaan ini sangat luar biasa. Karena pada prinsipnya bukanlah kompetisi yang ditekankan, namun lebih kepada merekatkan kebersamaan.
“Pada prinsipnya acara ini seru banget, karena ini merupakan rangkaian dari HUT RI ke 77 di Kabupaten Tabanan.