"Salah satu yang kita gagas selain konservasi yang paling penting, yang akan kita jalankan di tahun ini dan nanti endingnya di bulan oktober yaitu Bulan Cinta Laut, dimana seluruh nelayan di Indonesia kita minta dalam satu bulan disetiap tahun itu tidak menangkap ikan, tetapi dalam satu bulan untuk mengambil atau menangkap plastik di laut. Ketika nelayan mengambil plastik, pemerintah akan membayarnya dengan harga ikan yang terendah pada saat itu," jelasnya.
Baca Juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain PSM Makassar vs Persija Jakarta di Pertandingan Liga 1 2022/2023
Ia pun mengatakan pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, perlu adanya kontribusi berbagai pihak dalam upaya melestarikan lingkungan laut
"Perlu adanya kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, seluruh lapisan masyarakat termasuk generasi muda dan keterlibatan lembaga pendanaan dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir dan laut secara berkelanjutan," ucapnya.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, kegiatan konservasi laut ini sejalan dengan salah satu fokusnya dalam melestarikan lingkungan.
"Di sekitar sini sesuai konsep rencana tata ruang kami, memang kami rencanakan untuk ruang konservasi laut dan manggrove yang luasnya hampir 76 hektare," ujar Bupati Tamba.
Lanjutnya, dalam upaya pelestarian lingkungan Ia juga berupaya mengatasi masalah sampah mulai dari tingkat desa dengan membuat aturan ditingkat desa terkait pengelolaan sampah.
"Kami juga melakukan kegiatan KEDAS (keren tidak ada sampah), jadi desa itu bersih, sehat dan cerdas. Itu juga kami siapkan dengan perarem (aturan) desa. Artinya ada satu aturan di desa yang membuat semacam reward dan punishment jadi kalau ada yang membuang sampah sembarangan akan ada punishment, tapi apabila memilah dan membuang sampah yang tepat ada reward yang didapat oleh masyarakat," jelasnya.