Dukung Konservasi Laut di Perancak, Menteri Kelautan dan Perikanan Sebut Begini

- 5 Agustus 2022, 10:00 WIB
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam peresmian program CSR Konservasi Laut dari Indosat Ooeredoo Hutchison pada Kamis 4 Agustus 2022 bertempat di Pusat Konservasi Penyu Kurma Asih, desa Perancak, kecamatan Jembrana.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam peresmian program CSR Konservasi Laut dari Indosat Ooeredoo Hutchison pada Kamis 4 Agustus 2022 bertempat di Pusat Konservasi Penyu Kurma Asih, desa Perancak, kecamatan Jembrana. /Ahmad Latief Fahrezi/

"Salah satu yang kita gagas selain konservasi yang paling penting, yang akan kita jalankan di tahun ini dan nanti endingnya di bulan oktober yaitu Bulan Cinta Laut, dimana seluruh nelayan di Indonesia kita minta dalam satu bulan disetiap tahun itu tidak menangkap ikan, tetapi dalam satu bulan untuk mengambil atau menangkap plastik di laut. Ketika nelayan mengambil plastik, pemerintah akan membayarnya dengan harga ikan yang terendah pada saat itu," jelasnya.

Baca Juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain PSM Makassar vs Persija Jakarta di Pertandingan Liga 1 2022/2023

Ia pun mengatakan pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, perlu adanya kontribusi berbagai pihak dalam upaya melestarikan lingkungan laut

"Perlu adanya kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, seluruh lapisan masyarakat termasuk generasi muda dan keterlibatan lembaga pendanaan dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir dan laut secara berkelanjutan," ucapnya.

Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, kegiatan konservasi laut ini sejalan dengan salah satu fokusnya dalam melestarikan lingkungan.

Baca Juga: Download Stumble Guys 0.37 Mod Apk Unlimited Gems, Money, Token, Unlock All, Auto Master Mabar? Awas Bahaya

"Di sekitar sini sesuai konsep rencana tata ruang kami, memang kami rencanakan untuk ruang konservasi laut dan manggrove yang luasnya hampir 76 hektare," ujar Bupati Tamba.

Lanjutnya, dalam upaya pelestarian lingkungan Ia juga berupaya mengatasi masalah sampah mulai dari tingkat desa dengan membuat aturan ditingkat desa terkait pengelolaan sampah.

"Kami juga melakukan kegiatan KEDAS (keren tidak ada sampah), jadi desa itu bersih, sehat dan cerdas. Itu juga kami siapkan dengan perarem (aturan) desa. Artinya ada satu aturan di desa yang membuat semacam reward dan punishment jadi kalau ada yang membuang sampah sembarangan akan ada punishment, tapi apabila memilah dan membuang sampah yang tepat ada reward yang didapat oleh masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Ada Orang Ketiga, Sosok Pemain PSIS Semarang Ini Bantu Vivi Novika Bongkar Perselingkuhan Alfeandra Dewangga

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x