Lanjutnya, Bupati Tamba sangat senang dengan konsep festival yang ditampilkan sehingga menarik perhatian banyak masyarakat untuk datang menyaksikan festival ini.
"Cara menampilkan, memvisualkan kehidupan Loloan di jaman lama itu sangat dapat," imbuhnya.
Tidak hanya warga di Jembrana, festival ini juga turut dihadiri warga dari luar Bali seperti dari Padang, Lampung, Sampit bahkan dari Malaysia.
Sementar itu Ketua Panitia Festival Budaya Loloan, Ainur Rofiqi mengatakan penyelenggaraan Festival Budaya Loloan yang mengusung konsep Loloan Djaman Lame ini adalah kali keempat.
Baca Juga: Ratusan Layang- Layang Ramaikan Festival Layangan Bali di Pantai Mertasari Sanur
Setelah sebelumnya sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19.
"Sebelumnya mulai tahun 2017-2018 kami laksanakan dengan swadaya. Lalu ditahun 2019 didukung oleh Pemkab Jembrana. Setelah pandemi Covid melanda, dua tahun tidak pernah dilaksanakan. Dan Alhamdulillah, tahun ini dengan penuh kebahagiaan kami dapat melaksanakannya dengan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Jembrana," jelas Ainur.