Tidak hanya ke TOSS Center, Bupati asal Nusa Penida ini juga menyempatkan pemantauan ke TPA Sente, Kecamatan Dawan. Di tempat itu salah seorang petugas operator mesin eskavator melaporkan, bahwa masih banyak residu sampah yang masuk ke TPA Sente. Selain itu ada pula sejumlah desa yang telah memiliki TPST 3R dan TOSS yang masih membuang sampahnya ke TPA Sente.
Mendapat laporan tersebut, Suwirta menugaskan Kepala Dinas LHP, untuk menggencarkan lagi sosialisasi pemilahan sampah ke desa desa. “Jadi Desa yang sudah memiliki TPS3R dan TOSS supaya lebih optimal mengolah sampahnya secara mandiri,” tambahnya.
Ditegaskan, dalam penanganan sampah ini, harus membuat konsep yang lebih matang, serta melakukan evaluasi lagi keberadaan TPS3R di desa-desa.
“Pokoknya kita tidak boleh kendor dalam menangani masalah sampah, karena jika sedikit saja kita kendor dan lengah, maka petugas di lapangan juga akan ikut kendor. Maka dari itu saya akan terus memantau dan memotivasi para petugas kita," tandas Bupati yang dikenal merakyat ini.
Sementara itu di kota Badung volume sampah upacara, termasuk puing Ogoh-ogoh mencapai nyaris 200 ton. Namun sebagian sudah dibuang ke TPA Suwung di Denpasar dan sebagian di TPA Mengwi Badung. ***