Pasca Nyepi Volume Sampah di Klungkung Menggunung, TOSS Center Over Kapasitas, di Badung Nyaris 200 Ton

- 5 Maret 2022, 09:41 WIB
Pusat penampungan sampah alias TOSS Center di Klungkung Bali penuh oleh sampah sisa upacara pasca Nyepi.
Pusat penampungan sampah alias TOSS Center di Klungkung Bali penuh oleh sampah sisa upacara pasca Nyepi. /Humas Pemkab Klungkung/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –Persoalan sampah sisa upacara acap menjadi masalah pasca upacara-upacara besar di Bali. Misalnya pasca Hari Raya Galungan dan upacara lain termasuk Nyepi.

Di Klungkung Bali misalnya. Pasca pelaksanaan upacara Melabuh Gentuh yang dipusatkan di Catus Pata Klungkung dan malam pangerupukan di sejumlah wilayah,sampah terlihat berserakan yang membuat wajah kota tak bersih. Syukurnya, petugas kebersihan cukup sigap.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengisi waktu liburnya dengan melakukan monitoring kebersihan di sejumlah titik di wilayah Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung Jumat, 4 Maret 2022.

Baca Juga: Walikota Jaya Negara Buka Sesetan Heritage Omed-omedan Festival 2022

 

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui volume sampah yang masuk ke TOSS Center Karangdadi Kusamba usai perayaan rangkaian Hari Raya Nyepi tersebut.

“Dalam pantauan lapangan di sejumlah titik di pusat Kota Semarapura sudah bersih oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP),” ujarnya.

Suwirta mengungkapkan, sampah yang masuk ke TOSS Center meningkat hampir 100 persen. Meskipun, imbuh dia, pada Jumat kemarin menjadi giliran sampah non organik, namun sampah jenis organik yang masuk cukup banyak.

Baca Juga: Dibunuh Atau Tenggelam? Polisi Bingung Cari Penyebab Kematian Tangmo Nida, Dugaan Konspirasi Menyeruak!

“Untuk mengurangi tumpukan sampah di TOSS Center, sebagian kecil sampah organik telah dikirim ke TPA Sente," kata Suwirta.

Tidak hanya ke TOSS Center, Bupati asal Nusa Penida ini juga menyempatkan pemantauan ke TPA Sente, Kecamatan Dawan. Di tempat itu salah seorang petugas operator mesin eskavator melaporkan, bahwa masih banyak residu sampah yang masuk ke TPA Sente. Selain itu ada pula sejumlah desa yang telah memiliki TPST 3R dan TOSS yang masih membuang sampahnya ke TPA Sente.

Mendapat laporan tersebut, Suwirta menugaskan Kepala Dinas LHP, untuk menggencarkan lagi sosialisasi pemilahan sampah ke desa desa. “Jadi Desa yang sudah memiliki TPS3R dan TOSS supaya lebih optimal mengolah sampahnya secara mandiri,” tambahnya.

Baca Juga: Nyepi Usai, Penerbangan Internasional Langsung Ramai, Bandara I Gusti Ngurah Rai Mulai Sibuk, Wisata Pulih?

 

Ditegaskan, dalam penanganan sampah ini, harus membuat konsep yang lebih matang, serta melakukan evaluasi lagi keberadaan TPS3R di desa-desa.

“Pokoknya kita tidak boleh kendor dalam menangani masalah sampah, karena jika sedikit saja kita kendor dan lengah, maka petugas di lapangan juga akan ikut kendor. Maka dari itu saya akan terus memantau dan memotivasi para petugas kita," tandas Bupati yang dikenal merakyat ini.

Sementara itu di kota Badung volume sampah upacara, termasuk puing Ogoh-ogoh mencapai nyaris 200 ton. Namun sebagian sudah dibuang ke TPA Suwung di Denpasar dan sebagian di TPA Mengwi Badung. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah