Sedangkan NTT mendapatkan Rp250 juta ditambah rumah untuk peraih emas di PON Papua. Saat dihubungi terkait unggahannya tersebut, dia menilai besaran bonus yang diberikan oleh Pemprov Bali tidak sebanding dengan apa yang sudah dikorbankannya dan atlet-atlet lain.
“Kalau alasan Covid-19, kenapa provinsi lain bisa lebih besar dan kenapa Bali tidak? Kami berjuang untuk mempertahankan stamina selama pelatda sedangkan uang saku di pelatda, kami sepenuhnya kami dapat. Kami harus membongkar tabungan untuk membeli makanan dan vitamin selama masa pandemi. Pengorbanan saya juga meninggalkan istri dan pekerjaan meskipun sudah mendapat surat dispensasi dari KONI Bali,” terangnya kemarin.
Baca Juga: Wak Umuh Sebut Persib dalam Situasi Krisis, Sempat Minta BRI Liga 1 Ditunda dan Jangan Dipaksakan
Sementara itu Ketum KONI Bali Ketut Suwandi ketika dikonfirmasi mengutarakan dan meminta, agar semua atlet dan pelatih untuk bersabar dan memaklumi kondisi keuangan pemerintah dalam hal ini Pemprov Bali sebagai pemberi bonus. ***