Network
DENPASARUPDATE.COM – Belum meredanya penularan Covid-19 terutama dari varian Delta membuat pemangku kepentingan agama di Bali melakukan antisipasi. Termasuk di Kabupaten Klungkung Bali yang sebelumnya sudah zona oranye kembali masuk zona merah. Karena itu Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klungkung mengimbau masyarakat Klungkung agar melakukan persembahyangan berkaitan Hari Suci Saraswati, 28 Agustus 2021 dan ritual Banyupinaruh pada 29 Agustus 2021 agar dilakukan di rumah masing-masing krama atau warga.
Sekadar diketahui, bagi masyarakat Hindu Bali, upacara Saraswati adalah upacara turunnnya ilmu pengetahuan. Umumnya, para pelajar akan melakukan sembahyang di sekolah atau di pura besar.
Pun demikian para penekun spiritual agar dapat membatasi jumlah warga yang ingin bersembahyang ke tempat mereka saat momen tersebut.
Baca Juga: Muntra Cs Gabung Gerindra, Ketua Golkar Bali Sugawa Korry: Kita Hormati Hak Politik Mereka
Ketua PHDI Klungkung, I Putu Suarta, mengungkapkan, lazimnya masyarakat terutamanya para siswa akan bersembahyang ke sejumlah pura saat Hari Raya Saraswati. Begitu juga kediaman para penekun spiritual akan ramai oleh warga untuk bersembahyang.
“Warga yang sebelumnya pernah menekuni ilmu spiritual atau pernah disembuhkan penyakitnya, biasanya akan datang ke rumah penekun spiritual yang menyembuhkan mereka untuk bersembahyang di Hari Suci Saraswati,” ungkapnya.
Hanya saja dengan tren kasus Covid-19 di Kabupaten Klungkung yang masih menunjukkan peningkatan, pihaknya mengimbau agar masyarakat melakukan persembahyangan di rumah masing-masing. Begitu juga dengan penekun spiritual diharapkan dapat membatasi jumlah umat yang bersembahyang ke rumahnya.
“Untuk di sekolah juga, saya minta kepada para guru untuk tidak mengizinkan siswanya datang ke sekolah saat Saraswati. Karena untuk pengendalian diri anak-anak sangat sulit. Kadang abaikan prokes. Cukup para guru yang lakukan persembahyangan di sekolah masing-masing,” ujarnya.
