Umat Muslim Bali Geruduk Kantor DPD Tuntut Tanggung Jawab Arya Wedakarna: Harus Dicopot, Dipecat!

5 Januari 2024, 10:19 WIB
Umat Muslim Bali Geruduk Kantor DPD Tuntut Tanggung Jawab Arya Wedakarna: Harus Dicopot, Dipecat! /Istimewa

DENPASARUPDATE.COM - Sekelompok umat Muslim mendatangi kantor DPD RI Bali pada Kamis (4/1/2024) buntut pernyataan kontroversial Arya Wedakarna. 

Namun, sayangnya, saat ratusan umat Muslim datang ke DPD RI Bali, Arya Wedakarna sedang tidak ada di tempat. 

Soal rencana kehadiran 200 orang warga Muslim Bali dalam aksi tersebut, sekretariat kantor DPD RI Bali sebenarnya sudah menyampaikan terlebih dahulu ke senator Arya Wedakarna (AWK). Akan tetapi, mereka mendapatkan informasi bahwa AWK berhalangan hadir lantaran sedang ada kegiatan di SMP 2 Marga, Tabanan.

Baca Juga: Profil, Biodata Lengkap, Fakta Menarik, Hal Kontroversi Arya Wedakarna, DPD RI Asal Bali yang Dituding Rasis

Aspirasinya sekelompok umat Muslim tersebut pun akhirnya diterima oleh Kepala Kantor DPD RI Bali Putu Rio.

Sekelompok umat Muslim yang mendatangi kantor DPD RI Bali di Jalan Tjok Agung Tresna, Denpasar, menuntut pertanggungjawaban Arya Wedakarna atas pernyataannya yang dianggap rasis dan memecah belah keharmonisan umat beragama. 

Dari sekitar 200 umat Muslim Bali yang melakukan aksi unjuk rasa menuntut pertanggungjawaban AWK di Kantor DPD RI Bali, hanya 20 orang perwakilan yang diajak berdiskusi dan menyampaikan aspirasi.

Baca Juga: Diduga Lakukan Korupsi Eks Gubernur Bali Wayan Koster Diperiksa Polisi, Begini Tanggapan Ketua PDI P Bali

Kemudian, Putu Rio akan meneruskan beragam aspirasi masyarakat Muslim tersebut ke anggota DPD RI Arya Wedakarna (AWK) dan ke Sekjen DPD RI di Jakarta.

"Pasti disampaikan, ini kan yang dituju beliau, saya akan sampaikan poin-poin dari semeton Muslim ke AWK dan sekjen sebagai atasan saya. Ini pun sudah koordinasi dengan pejabat-pejabat di Jakarta,” ucap Rio dikutip dari ANTARA, Jumat (5/1/2024). 

Lebih lanjut Rio menegaskan bahwa setiap keputusan yang keluar dari anggota DPD RI sifatnya kolegial atau diputuskan melalui sidang paripurna.

Baca Juga: All Out Menangkan Prabowo-Gibran, Sikap Kenegarawanan Erick Thohir Dipuji

Akan tetapi, ucapan Arya Wedakarna yang dianggap telat menyinggung pihak tertentu itu sifatnya pribadi, bukan atas nama institusi.

Di sisi lain, koordinator lapangan dari massa aksi, Swasto Haskoro, menyampaikan bahwa kehadiran mereka ke kantor DPD RI Bali hanya ingin memperoleh pertanggungjawaban dari pernyataan Arya Wedakarna yang dinilai telah mencederai kerukunan antarumat di Bali. 

"Kami tersakiti, pedih melihat dan mendengar yang disampaikan AWK dan era digital sama sekali tidak bisa dikontrol. Jadi, kami datang sendiri ke kantor ini dengan tertib, tujuannya ingin pertanggungjawaban dari sisi hukum, kalau akhirnya (AWK) harus dicopot, dipecat, barangkali bagus karena sangat mencederai dan memecah belah umat," ucapnya. 

Baca Juga: Noah Pamit Setelah 11 Tahun Berkarya di Dunia Musik Indonesia, Ada Keseruan Duet Ariel Noah Dengan Giri Prasta

Dalam aksi tersebut, terdapat dua pernyataan sikap yang menjadi tuntutan umat Muslim Bali, yakni pertama, ingin supaya dugaan tindak pidana penistaan agama dan pelanggaran kode etik oleh anggota DPD RI Dapil Bali Arya Wedakarna diusut tuntas. 

Tuntutan kedua, yakni mendesak pihak kepolisian untuk tegas menegakkan dan memproses hukum anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna (AWK).***

Editor: Ida Ayu Novi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler