DENPASARUPDATE.COM - Media sosial dihebohkan dengan tewasnya sejumlah anak muda akibat Speeding motor. Walaupun demikian, Polresta Denpasar masih melakukan pengecekan di lapangan, terkait adanya postingan sejumlah anak muda diduga tewas akibat kecelakaan.
Ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, Minggu (12/10).
Telah beredar luas foto maupun sejumlah video sejumlah anak muda diduga tewas karena kecelakaan di jalan umum.
Baca Juga: Dianggap Terlalu Bising, Ratusan Kendaraan Bermotor di Serangan di Angkut Polisi
Rata-rata di wilayah kukum Polresta Denpasar. Memberikan, para korban kecelakaan langsung tewas di tempat bahkan terdapat pada kaki.
Karena itu, warga net menyebut akibat ajang kebut-kebutan di jalan raya. Bahkan tengah viral di media sosial, sebanyak tujuh kecelakaan di tempat berbeda disebut meninggal ditempat akibat tren Speeding.
Jumlah korban ini disebutkan melalui pesan di grup-grup WhatsApp disertai dengan lokasi kecelakaan speeding.
Dalam video tertulis likasi, baik Jimbaran dua orang meninggal, Sunset Road dua tewas, Sanur satu, dan Kelan satu korban.
Sampai-sampai ada tagar "Bali Berduka" yang berseliweran di jagat maya, mulai dari Tiktok, Instagram, hingga WhatsApp pada Sabtu (11/11/2023).
Tagar tersebut disertai dengan berbagai tayangan video kelompok pemuda yang mengalami kecelakaan saat sedang kebut-kebutan.
Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Pohon di Wilayah Badung Tumbang
Ada juga foto-foto korban yang tergeletak bersimbah darah di jalan dan yang dievakuasi oleh petugas.
Jika dilihat dari latar tempat kejadian, tampak ornamen pada lampu penerangan jalan memang merupakan ciri khas jalanan di Bali.
Namun, kebenaran dari informasi tersebut belum dapat dipastikan. Dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Denpasar Kombespol Bambang Yugo Pamungkas belum bisa memastikannya apa benar kejadian di bali lantara tren kebut-kebutan di jalan raja. "Kami cek dulu kebenaran dari informasi tersebut. Sabar ya," pungkas Kapolresta. ***