Parade Budaya Nusantara Puri Kukuh Marga, Bupati Tabanan Rangkul Seniman Untuk Terus Berkarya

17 Oktober 2022, 07:30 WIB
Suasana meriah dihadiri oleh ribuan masyarakat menghiasi Parade Budaya Nusantara di Puri Kukuh, Marga, Tabanan itu dibuka secara langsung oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, ditandai dengan membunyikan alat musik Okokan, Minggu 16 Oktober 2022 sore. /Ahmad Latief Fahrezi/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Suasana meriah dihadiri oleh ribuan masyarakat menghiasi Parade Budaya Nusantara di Puri Kukuh.

Bahkan, kegiatan yang berlangsung di kawasan Puri Kukuh, Desa Kukuh, Marga, Tabanan itu dibuka secara langsung oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, ditandai dengan membunyikan alat musik Okokan, Minggu 16 Oktober 2022 sore.

Parade Budaya yang digelar pertama kali di Puri Kukuh ini mengambil konsep pemersatuan budaya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Bahasa Inggris Kelas 10 SMA SMK MA Writing Congratulation Cards Halaman 30 dan 31

Setidaknya terdapat puluhan iring-iringan seni, tradisi dan budaya dari beberapa Agama menyemarakkan pagelaran.

Sekitar ratusan seniman dan 26 iring-iringan budaya dari Agama Hindu, Islam, Budha, Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Konghucu yang ditampilkan dalam pagelaran.

Baca Juga: Tingkatkan Ghirah Kemaslahatan Umat, Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Denpasar Lantik Nazhir Mushala Purnawira

Bupati Sanjaya mengatakan, sangat berbangga dan mengapresiasi pagelaran Parade Budaya Nusantara Puri KuKuh Marga yang dirangkaikan dengan prosesi pernikahan anak dari salah satu tokoh Puri Kukuh.

“Patutlah kita berikan tepuk tangan, aplaus buat semeton-semeton kita disini,” pinta orang nomor satu di Tabanan dalam sambutannya saat itu.

Baca Juga: 80 Orang Saksi Diperiksa Atas Tragedi Kanjuruhan, Siapa Saja, Cek Disini

Turut hadir mendampingi Bupati saat itu, beberapa anggota DPRD Tabanan, yakni Putu Eka Putra Nurcahyadi dan Gusti Komang Wastana, Sekda, para Asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimcam Marga, Bendesa Adat, Perbekel, Penglinsir dan Tokoh Puri serta tokoh masyarakat setempat.

Selain itu, Bupati Sanjaya sangat meyakini bahwa dibalik sebuah parade yang meriah sudah barang tentu ada seniman-seniman yang hebat pula didalamnya.

Baca Juga: Link Download TikTok 18 Plus Update Terbaru 2022 Mod Apk v 1.1.7 22.4 Mb Gratis Ribuan Video Vulgar Tanpa VPN

Untuk itu, selaku Kepala Daerah, Sanjaya menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para seniman yang ikut andil dalam Parade Budaya Nusantara ini, begitu juga dalam memajukan budaya Nusantara khususnya Bali dan Tabanan.

“Jadi, Saya dari Pemerintah Kabupaten Tabanan pasti sangat menyambut baik kegiatan ini. Apapun yang kita lakukan di Kabupaten Tabanan pasca Covid ini menuju endemi ini, sangat luar biasa. Karena masyarakat Tabanan sudah rindu, dua setengah tahun kita terbelenggu Covid-19 kita tidak pernah melakukan kegiatan apapun. Alih-alih melakukan kegiatan parade seperti ini, memikirkan diri sendiri kita saja susah,” ungkap Sanjaya.

Baca Juga: Tutup AKSIKU 2022, Suwirta Ajak Seniman Klungkung Bangkitkan Seni dan Budaya

Namun saat itu, Sanjaya juga sangat bersyukur kegiatan Parade maupun kegiatan-kegiatan lainnya terkait seni, adat dan budaya di Tabanan sudah kembali bangkit, bukan hanya sebagai wadah bagi seniman untuk berkarya atau menampilkan karya tetapi juga memberikan hiburan yang kreatif bagi masyarakat.

Hal ini dikatakan juga patut menjadi sebuah kebanggaan bagi Desa Kukuh.

“Ini sangat membanggakan, sangat luar biasa. Pasti Pemerintah sangat mendukung program ini, apalagi bulan depan Tabanan akan menyambut HUT Kota Tabanan yang ke-529. Kita juga berharap menampilkan Parade seperti ini, sehingga kita bisa menampilkan seniman-seniman kita, tokoh-tokoh kita, apapun yang kita miliki kita suguhkan nanti dalam rangka HUT Kota,” imbuh Sanjaya.

Baca Juga: Kode Kupon The Spike Volleyball Story Hari Ini 15 Oktober 2022 Tukar Gratis Puluhan Bola Voli Buruan Gas

Bendesa Adat Kukuh, I Gusti Ngurah Artha Wijaya yang juga selaku Tokoh Puri, mengatakan, salah satu konsep yang ditonjolkan dalam parade budaya ini adalah pemersatuan budaya.

Hal itu karena parade ini merupakan kumpulan dari beberapa Agama, diantaranya, Agama Hindu, Islam, Buddha, Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Konghucu yang mempersembahkan total 26 iring-iringan dalam parade ini.

“Harapan tiang sudah jelas, ini merupakan momen yang langka. Kalau bisa seterusnya nanti hajatan ini biar ada nanti tiap tahunnya dan masalah waktu dan tempat, itu silahkan Dinas Kebudayaan yang mengatur nanti. Karena kita kebetulan Puri adalah sumber budaya, momen sekarang ini kita pakai kesempatan untuk memberi contoh untuk pemersatu daripada kita umat beragama,” imbuh Bendesa Adat Kukuh itu.***

 

 

 

Editor: Ida Ayu Novi

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler